Chapter 36.

12.5K 1.1K 20
                                        

Sesuatu yang hangat membelai wajahnya, Akasia membuka matanya dan berpandangan langsung dengan sepasang iris semerah darah yang Ia kenali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuatu yang hangat membelai wajahnya, Akasia membuka matanya dan berpandangan langsung dengan sepasang iris semerah darah yang Ia kenali.

"H-hansel?" Dengan terbata Ia menggumamkan nama Pria yang tengah memeluknya itu.

Ekor-ekor rubah yang panjang dan lebat melindungi tubuh kecil Akasia dari jangkauan hujan ribuan belati yang menghujam nya.

"Aku di sini." Hansel menatapnya lembut.

Bibir Akasia bergetar. "Kau baik-baik saja?" Matanya menjadi berkaca-kaca.

Hansel tersenyum. "Kau tidak perlu takut. Pergilah ke tempat yang aman bersama King Elliot."

"Tapi--"

"Tidak ada waktu." Hansel melepaskan pelukannya, mendorong lembut tubuh Akasia ke arah Elliot yang berlari dari kursinya ke arah mereka.

Saat itulah Akasia dapat melihat belati-belati yang berniat menusuk nya telah membengkok dan kini teronggok di lantai Aula.

Hansel merubah wujudnya di tengah hiruk pikuk rakyat Forresaina yang berlarian keluar dengan panik.

"Pergilah,"

Akasia menoleh, menatap Hansel dengan ragu. "Pastikan kau kembali." Sebelum dapat mendengar balasan dari Pria itu, Elliot menariknya pergi.

Hansel tersenyum. "Aku akan kembali."

Setelah memastikan Akasia aman, Hansel melesat cepat ke arah Duke Eduardo yang berhadapan dengan Luke, Pria itu tampak kewalahan menghadapi serangan beruntun yang Duke Eduardo lemparkan padanya.

Aula Istana yang sebelumnya tertib dan terkendali kini tampak sangat kacau. Rakyat Forresaina saling dorong untuk dapat keluar, bangsawan wanita yang kesulitan berlari dengan Gaun berat dan perhiasan mahalnya, Tetua Agung Forresaina yang berusaha mengamankan orang-orang.

Pemandangan itu tampak mengerikan, banyak korban yang berjatuhan karena mati terdesak dan beberapa mati terkena salah sasaran Duke Eduardo, tubuh mereka menghitam dengan mata yang melotot.

"TIDAK ADA YANG BISA MENGHENTIKAN KU!!" Suara itu terdengar menggelegar di seluruh ruangan.

Tubuh Luke melayang dan terlempar keras menghantam kursi-kursi. Saat tubuh Duke Eduardo yang kini telah berubah bentuk menjadi sangat besar itu berniat melancarkan serangannya pada Luke.

Hansel langsung menghadangnya.

Luke tampak tidak terkejut mendapati sosok Hansel. "Kau tepat waktu."

"Hm." Hansel hanya bergumam.

Grey yang juga sudah merubah bentuknya itu meraih Luke. "Wah, kau sudah banyak mematahkan tulang mu."

"Ck, payah."

Grey menggunakan kekuatannya untuk berpindah tempat, Ia membawa Luke ke tempat yang aman.

Become An Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang