Halo, halo, apa kabar?
Sehat?Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.
###
Vyan terbangun sebab merasakan ada sesuatu yang terus menekan sebelah pipinya. Mengerutkan keningnya tanda terganggu, secara perlahan, Vyan membuka matanya yang terasa masih berat. Penglihatannya belum fokus, tapi ia menyadari ada seseorang yang berbaring di sampingnya yang menatap ke arah dirinya. Posisinya saling berhadapan, karena ia tidur dengan posisi menyamping.
'Kakak?'
Sebuah senyum lebar bertengger di wajah orang yang ada di depan Vyan, meski sosoknya masih terlihat samar.
Ketika penglihatan Vyan pulih sepenuhnya, barulah ia menyadari jika orang yang di depannya bukanlah kakaknya.
Sebuah fitur wajah yang tampan terpampang jelas di depan mata Vyan. Ada senyum lebar yang masih terpatri di wajah seseorang yang sedang menatap ke arah dirinya.
Vyan sempat terkejut tapi kemudian berusaha untuk menenangkan diri pulih cepat.
Senyum orang itu seketika membeku, sebelum berubah menjadi panik. "Oh, adikku tersayang. Tarik napas perlahan! Maaf, jika Kakak mengejutkanmu."
Vyan membuang napas panjang, detak jantungnya kini sudah menjadi normal.
Sebuah tangan terulur dari belakang punggung Vyan. Tangan itu mengetuk dahi orang yang ada di depan Vyan.
"Jangan terlalu bersemangat." Suara lain datang dari belakang tubuh Vyan.
'Siapa mereka?' Vyan mendudukkan dirinya untuk melihat dua sosok asing yang terbaring di kanan, kiri tubuhnya.
Satu tersenyum lebar, sedangkan yang lainnya memiliki wajah tenang.
"Wow, ini nyata! Kakak juga bisa—"
"Diam!" Sela sosok yang dipanggil kakak.
Yang dipinta untuk diam terlihat sedikit layu tapi itu hanya sesaat sebelum kembali ke tampilan penuh senyumnya.
"Akhirnya, aku memiliki adik!"
"Calix jangan terlalu bersemangat."
"Seperti Kak Arley tidak saja," gerutu Calix.
Vyan tidak terlalu mendengarkan ucapan keduanya. Ia sedang mengorek informasi dari sistem.
[Siapa mereka?]
[Oh, mereka putra dari paman Tuan!]
[Apakah paman memiliki putra? Dan lagi... dua?]
[Tapi Tuan... keduanya terlihat tampan! Tidak, semua Stuviealigh tampan!]
[Apakah kamu penggemar wajah?]
[Oh, siapa yang tidak menyukainya?! Bukankah menurut Tuan, menyenangkan melihat orang tampan dan cantik?]
[Apakah kamu bisa kenyang hanya dengan melihat wajah seseorang?]
[Sistem tidak perlu makan! Tapi sistem bisa menikmati keindahan wajah~]
"Kalian siapa?"
"Ah, perkenalkan, nama Kakak, Calix."
"Arley, panggil Kak Arley."
Vyan menatap dua orang yang mengenalkan namanya masing-masing.
'Apakah mereka benar putra paman gilanya?'
Calix tidak bisa membendung tawanya setelah mendengar ucapan Vyan yang mengatakan jika ayahnya gila. Arley berusaha mempertahankan wajah tenangnya.
Meski bingung, Vyan menatap keduanya dengan pandangan simpati. Yang satu tertawa tanpa sebab, sedang yang satu seperti ingin tersenyum tapi tetap berusaha menahannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly!: Another NPC
Teen FictionBiasakan vote sebelum baca, yuk. Saling support. Bukan saling menyakiti. Komen tidak sopan, maaf langsung blok! ⏳⏳⏳⏳⏳ Vyan terbangun dengan dikelilingi orang-orang asing di sekitarnya. TING! Sistem: "Sistem berhasil diikat! Halo, Tuan Rumah!" Vyan:...