Pernikahan…
Semasa remajanya dulu, Zeze pernah membayangkan suatu saat nanti akan memiliki pernikahan yang sempurna.
Menikah dengan seseorang yang benar-benar mencintainya. Seseorang yang akan selalu ada untuknya. Seseorang yang bertanggung jawab atas keluarganya bukan hanya dari segi materi, tapi juga dengan kasih sayang yang melimpah.
Menjadi anak dari istri kesekian, bukan hal yang mudah untuk dijalani. Selain banyak menerima ejekan, ia juga harus mengantri untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Selama Zeze kecil, ia hanya mengenal bentuk kasih sayang berupa pemenuhan materi. Uang yang tak hentinya mengalir. Dan mampu membeli apapun tanpa pernah merasa kekurangan.
Hingga suatu hari ia melihat teman satu kelasnya ikut menunggu jemputan di gerbang sekolah. Gadis itu bernama Rahma. Dia tidak kaya. Hidupnya sangat sederhana. Tapi ia selalu dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya. Memiliki banyak teman, disayangi guru karena terlalu pintar, dan juga pacar yang setia. Terakhir terdengar, mereka sudah lamaran sekarang.
Di momen itu, Zeze melihat seorang laki-laki tua yang tampak menunggu di bawah pohon asem. Laki-laki tua itu duduk di atas motor butut yang biasanya mengeluarkan asap tebal dari knalpotnya. Kata Mas Aby motor seperti itu adalah jenis motor dua tak. Entahlah ia juga tidak mengerti. Laki-laki tua itu memakai kaos oblong dan topi lusuh. Sandalnya pun hanya sandal warungan di mana warna putihnya sudah memudar.
Rahma yang kala itu ada di sampingnya berjingkrak dan tersenyum begitu lebar kepada laki-laki tua itu sebelum menyebrang. Gadis itu sempat melambaikan tangannya kepada Zeze untuk berpamitan karena telah dijemput ayahnya. Dan saat itulah ia tahu kalau laki-laki tua itu adalah ayahnya. Mereka adalah kombinasi dari kesederhanaan. Tapi Rahma terlihat begitu bahagia duduk di boncengan ayahnya. Hingga memeluk pinggang kurus itu dengan begitu ceria.
Semenjak itu, ia jadi sering melihat Rahma dijemput oleh ayahnya. Sampai Zeze pernah bertanya pada gadis itu, kenapa ia selalu diantar jemput oleh ayahnya. Kenapa bukan pacarnya seperti anak-anak SMA lainnya. Atau dijemput supir keluarga seperti dirinya.
Dan apa yang dikatakan Rahma teramat sangat menohoknya.
"Ayahku semakin tua, aku semakin dewasa. Momen seperti ini tidak akan terulang, Ze. Aku ingin membahagiakan orang-orang yang menyayangiku dengan memberinya kesempatan untuk melakukan apa yang bisa mereka lakukan saat ini. Karena mungkin, lima tahun ke depan, atau sepuluh tahun ke depan, aku sudah tidak lagi bisa dijemput sama Ayah."
Seketika itu Zeze berpaling. Ia tidak pernah merasa seiri ini dengan anak lain seusianya. Ia pikir, dengan dijemput menggunakan mobil mewah, membawa bekal makanan enak, bisa membeli pernak-pernik sekolah yang harganya selangit itu, adalah bentuk dari perhatian ayahnya. Ternyata itu jauh dari kata cukup. Hingga dirinya menyadari bahwa kasih sayang yang sebenarnya ia inginkan adalah kebersamaan.
Sayangnya ia tidak pernah mendapatkan itu. Setiap kali ia meminta ayahnya untuk menjemput, atau mencoba merayu ayahnya, selalu tidak membuahkan hasil. Hal itulah yang menjadi penyebab utama Mama sering kali bertengkar dengan ayahnya.
Sejak saat itu, Zeze tak mau lagi meminta. Karena ujung-ujungnya, ia akan melihat orang tua yang akan bertengkar hebat hingga membuat Mama kembali merasakan kepedihan ketika Ayah menghindar ke rumah istri-istri yang lain.
Dan sejak mengetahui hal itu, perlakuan Mas Aby menjadi berbeda. Kakaknya itu semakin memperhatikannya. Sesekali menjemput atau mengantarnya sekolah jika sedang berlibur ke Sidoarjo.
"Nggak masalah kita nggak punya figur ayah," ucap Mas Aby ketika Zeze pernah mengeluhkan hal itu. "Nanti kamu harus membuat itu terjadi. Bikin keluarga yang fokusnya pada kasih sayang keluarga, bukan pada harta semata. Biar anak-anak kamu nanti nggak kekurangan peran orang tua seperti kita. Oke?"

KAMU SEDANG MEMBACA
THE NIGHT BETWEEN US
HorrorBagaimana seandainya tahun ini adalah giliranmu menjadi tumbal pesugihan ayah kandungmu sendiri? "Sudah tiba waktunya sang iblis menagih darah perawan keturunan bapakmu. Satu-satunya cara agar adikmu bisa selamat, nikahkan dia." -Hartati Mayangkusum...