"Apa ini jalan yang benar ji??" Chenle ragu.... ia tau orang tuanya kecewa padanya tapi apa dengan caranya memilih kabur akan membuat semuanya baik??
Berbeda dengan jisung, jika ia terus diam ia takut jika orang tua chenle akan memisahkan mereka dan membatalkan pernikahan ini, sebab itu ia mengajak chenle kaburr
"Kau percaya padaku kann?" Dengan cepat si manis mengangguk lucu, jisung sebenarnya juga khawatir, ia takut tidak bisa memberikan kebutuhan yang cukup nantinya
Tapi tekatnya tinggi, ia akan berusaha demi chenle dan calon anaknya, ia berjanji pada dirinya sendiri
Sekarang mereka sudah keluar dari rumah sakit, semenjak kejadian itu ke 2 orang tua mereka tidak pernah datang lagi untuk menjenguk mereka
Seperti kemarin mereka ber 2 keluar pun tidak ada yang mau datang kesana, berakhir jisung membawa chenle pulang ke apart nya lagi
"Besok kita pulang ke rumah masing masing dan malamnya aku akan menjemputmu, bereskan semua barang barang mu chenle-yaa"
Chenle bingung "bagaimana jika mami papi masih belum tidur??"
"Kau bisa menghubungiku saat mereka tidur" jelas jisung dengan percaya diri, chenle mengangguk patuh
Jisung mengecup kening chenle dan membawanya kedalam pelukanya
"Maafkan aku, maaf" ucap jisung berulang kaliChenle hanya diam, ia tidak tau mau menjawab apa ia tidak tau
"Akhh shh" chenle meringis saat sebuah tendangan ia rasakan dari dalam perutnya membuat nya merasa nyeri sedikit
Kandunganya sudah berusia 8 bulan dan mereka sudah berhasil pindah ke negara orang, sejak 4 bulan ini jisung bekerja di salah satu perusahaan terkenal walau hanya menjadi karyawan biasa itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari bagi chenle
Yaa mereka berhasil kabur saat malam itu, chenle sebenarnya takut, tapi jisung meyakinkanya, jika dirinya ingin terus hidup bersama jisung dan anaknya ia harus menerima semua yang akan terjadi
Seperti sekarang mereka tinggal di rumah yang cukup besar, tidak sebesar rumahnyaa yang dulu tapi itu sudah cukup, jisung membeli rumah ini dengan uang tabunganya
Ia mencoba mengelus perut nya agar anaknya diam tapi justru tendangan itu semakin kuat "awhh shhh cukup boy" ayolah ini sakitt
"J-jisung!!" Yang merasa terpanggil pun tentu langsung datang
"Hei heii ada apa??" Jisung sudah menggunakan jass nya dengan rapih, pria itu tadi sedang mengecek berkas berkas di kamar ia hendak berangkat tapi chenle memanggil
"Shhh sakitt hikss—
Chenle pikir ini tendangan si baby tapi nyatanya rasanya semakin sakit, seprti akan ada yang menerobos keluar tapi tidak bisa, rasanya sangat mulass
Tentu saja jisung panik, tidak mungkinn kan jika keluar sekarang?? Harusnya 3 atau 4 minggu lagi
"Jisung hikss sakit—
Chenle masih menangis dengan meremat perutnya membuat jisung semakin panik, ia. Akhirnya menggendong chenle dan membawa nya kerumah sakit
Di perjalanan chenle Terus menangis dan terus mengatakan jika ini sakit, jisung sudah kalang kabut, pikiranya sudah kemana mana
Ia takutt tapi ia harus kuat, ia mencoba memfokus kan dirinya pada jalan raya dan mencoba tenang
"Anghh hikss mami~ ini sakit hikss"

KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE' || jichen🕊
General Fictionmenceritakan sepasang kekasih yg masih duduk di bangku sekolah menengah akhir yang memilih melarikan diri dari rumah karna ada sesuatu yg harus mereka lindungi #jichen✅️ #sungle✅️ #sungchen✅️ #HOMO #B×B