25

13.1K 1.1K 48
                                        

🥀🥀🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀

Sebelum mentari benar-benar menyapa cakrawala, Gretta telah lebih dahulu melangkahkan kedua kakinya menuju istal yang berada tidak jauh dari pintu keluar kediaman yang ia tempati sekarang.

Tidak sedikit para pelayan dan pengawal yang terbangun di awal hari layaknya Gretta. Mereka telah memasang wajah segar dengan senyuman lebar. Menyapa Gretta dengan sopan sembari bertanya kebutuhan apa yang bisa mereka penuhi. Namun, Gretta yang memang memiliki misi, tentu saja menolaknya dengan memberikan penjelasan sebaik mungkin. Tidak ingin mereka juga khawatir hingga akan membangunkan Fredric yang sepertinya masih beristirahat dengan tenang sehabis mengurus semua tugas.

Gretta menghela napas lega ketika berhasil sampai di depan istal yang dibuat sederhana, tapi tetap memiliki kesan tersendiri yang membuat Gretta kagum. Ada lumayan banyak kuda yang berada di Istal ini dengan ciri khas masing-masing. Namun, entah mengapa Gretta justru tertarik pada kuda dengan tubuh cokelat tua beserta rambutnya yang juga senada. Mengingatkan Gretta pada surai miliknya sendiri. Dengan langkah lebar dan senyuman yang merekah, ia memutuskan untuk menghampiri kuda yang berhasil mencuri perhatiannya itu.

"Demi kehidupan keduaku, apa yang kau lakukan!" teriak Gretta secara spontan.

Ia belum sampai pada tujuannya, tapi secara tiba-tiba jantungnya dibuat akan keluar. Ini semua karena tangan kanan suaminya, Scott. Pria itu muncul tanpa di duga dari balik tubuh kuda putih yang tempatnya berada di samping kuda incaran Gretta.

Sedangkan Scott yang mendapatkan tatapan seperti itu hanya bisa tersenyum sembari mengangkat makanan kuda di genggamannya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, Scott," Desak Gretta.

Scott lanjut menyuapi kuda putih di hadapannya, "saya sedang merawat kuda kesayangan Duke," jawabnya dengan kepala yang menghadap ke arah Gretta.

"Terlalu banyak yang dia sayangi," ujar Gretta yang terdengar seperti meledek Fredric.

"Apakah ada yang Duchess butuhkan?" tanya Scott yang mengalihkan topik pembicaraan. Tidak mau menanggapi perkataan Gretta yang menurutnya berbahaya jika diteruskan. Scott sebenarnya yakin seorang Gretta akan aman-aman saja mengutarakan perkataan tajam seperti apapun, tapi dia tidak yakin pada dirinya sendiri yang tetap menghirup udara segar di keesokan hari sejak perkataan tersebut sampai di telinga Fredric.

Gretta mendekat, mencoba berinteraksi dengan kuda putih yang sedang mengunyah makanan pemberian Scott,  "siapa namanya?" tanyanya penasaran. Sebabnya, hewan peliharaan itu identik dengan nama yang diberikan pemeliharanya.

"Panggil saja dia kuda, Duchess," jawab Scott yang jujur saja membuat Gretta ingin menghamburkan semua barang di sekitarnya.  Padahal, Gretta telah mencoba memperbaiki pandangannya pada Scott. Ia kira, tangan kanan dari Fredric adalah orang yang waras dan bisa membimbing, tapi tetap saja Gretta rasa Walter adalah yang terbaik. Scott tidak jauh berbeda menyebalkannya dengan sang tuan.

Duchess of ValtorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang