24

12.9K 1.1K 70
                                        

"Kau akan menjadi melodi terindah yang terus menemani, layaknya melodi indah di dalam kesunyian."

*gambar hanya ilustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*gambar hanya ilustrasi

🥀🥀🥀

"Lebih tepatnya, kau atau kakakku yang justru tertipu?" ujarnya dengan sudut bibir yang terangkat satu membentuk garis miring."

Ornella terdiam. Ia tidak tahu maksud dari perkataan Mark. Wajah tampan itu terlihat menyeramkan saat ini. Bahkan jika Egbert datang, Ornella tidak yakin apakah calon suaminya itu mampu mengalahkan seorang Mark yang tentu saja membekali banyak pertarungan di hidupnya. Pangeran itu telah beberapa kali mengikuti peperangan yang dipimpin oleh Fredric. Mempelajarinya secara langsung bagaimana meluluhlantakkan suatu wilayah.

Terkadang, Ornella berpikir bagaimana jika suatu saat Mark akan melakukan perbuatan keji.

"Pangeran kedua tidak akan melakukan apapun selama Fredric berada di belakang Kaisar."

Gretta berujar dengan yakin dengan netra menatap lurus ke arah Fredric yang sedang membantu para warga mengangkat kotak berisi kebutuhan pangan dan obat-obatan. Suaminya itu terlihat lebih tampan saat terpapar teriknya sinar mentari. Kulitnya yang kecokelatan selalu menjadi nilai tambah di mata Gretta.

"Bukankah Duke membenci putra mahkota?" tanya Fleur yang kini melempar pertanyaan berikutnya.

Gretta mendelik tajam pada Fleur, lalu menutup tirai jendela dengan cepat. Ia bahkan kini telah menempelkan jemari telunjuknya di depan bibir Fleur.

"Kau lupa kita dimana?" bisik Gretta nyaris tak terdengar, dengan netra yang melotot tajam, menjadikan wajah Fleur pucat dibuatnya.

Gretta mendekatkan bibirnya ke telinga Fleur, "Kau tidak ingin, 'kan? jika Fredric dianggap berada di pihak pangeran kedua?" ujarnya yang kini menatap Fleur serius.

Fleur menggeleng. Ia menjadi menyesal dengan perkataannya tadi. Saat ini kekaisaran masih belum tenang. Ada banyak desas - desus yang beredar , sehingga siapapun yang berbicara akan sangat berbahaya. Gretta tidak ingin, mereka yang kini merupakan bagian dari Valtor ikut terlibat dalam konflik tersebut. Bagaimanapun, mereka yang berada di tanah Valtor hanya akan melindungi siapapun yang menjadi kaisar.

🥀🥀🥀

Pria bersurai cokelat yang berada di hadapan tumpukan kertas itu memijit pelipisnya pelan, berniat untuk mengurangi rasa sakit di kepala yang menghantamnya. Sudah beberapa lama ini dia merasakan tubuhnya berada di kondisi yang tidak baik. Pria itu adalah Leonord , ia tidak juga kunjung meminta tabib untuk memeriksa keadaan tubuhnya. Leonord yakin bahwa ini hanyalah efek lelah karena peperangan.

Duchess of ValtorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang