twenty five

494 47 0
                                    

Typo bertebaran



Happy reading....


Hari delapan Ramadan tiba, dan malam ini delapan remaja asrama Tirta Langit mendapat tugas membangunkan sahur di mushola. Mereka berkumpul di depan mikrofon dengan mata masih setengah mengantuk, tapi tetap semangat menjalankan tugas.

"Cek, cek!" Naufal menepuk mikrofon, memastikan suaranya bisa terdengar. Ia menoleh ke teman-temannya yang masih berdiri malas-malasan.

"Ayo, siapa yang mau bangunin?" tanyanya.

"Lo aja, Fal. Mager gue," sahut Juna, menguap lebar.

Naufal mengangguk, lalu menarik napas dalam-dalam sebelum berteriak sekuat tenaga ke mikrofon.

"SAHUUUUR~,SAHUR WOY, BANGUN,BANGUN! KALIAN PARA ANAK SETAN!!"

Sontak, ketujuh temannya melonjak kaget.

"WOYYY, JANGAN KEENCENGAN!! TELINGA GUA!!" protes Yuan, mengusap telinganya yang nyaris pecah.

Kevan buru-buru merebut mikrofon dari tangan Naufal.

"Udah, udah! Daripada bikin orang kaget trus ngamuk, kita puter lagu aja. Lebih efektif," ujarnya sambil mengeluarkan ponsel.

Mereka semua mendekat, menunggu Kevan memilih lagu yang cocok. Tak lama, suara instrumen familiar mulai terdengar dari speaker ponsel yang didekatkan ke mikrofon.

"Ayo goyang dumang~,ang ang~" Naufal langsung menyanyikan lagu dengan penuh semangat, suaranya menggelegar memenuhi ruangan.

Tak butuh waktu lama, ketujuh temannya ikut larut dalam euforia. Mereka mulai berjoget mengikuti irama.

"Sakit rasanya... putus cinta~"

"Sesaknya di dada~"

"Membuat kita jadi gegana~"

Naufal langsung mengarahkan mikrofonnya ke teman-temannya, selayaknya artis yang meminta para penggemarnya untuk ikut bernyanyi.

"GELISAH, GALAU, MERANA!" teriak mereka serempak, penuh semangat.

Naufal kembali mengambil alih, melanjutkan dengan gaya penuh percaya diri. "Mendingan kita happy aja~"

"Lupakan semua~"

"Marilah kita goyang bersama~"

Dan seperti sebelumnya, ia kembali menyerahkan bagian paling heboh ke teman-temannya.

"GOYANG DUMANG NAMANYA!"

"AYO GOYANG DUMANG,BIAR HATI SENANG~"

"PIKIRAN PUN TENANG,GALAU JADI HILANG~"

"AYO GOYANG DUMANG~"

"BIAR HATI SENANG~"

"SEMUA MASALAH JADI HILANG~"

Mereka bernyanyi dengan heboh, bahkan Langit yang biasanya malas,ikut menggoyangkan bahunya. Suasana sahur yang awalnya tenang berubah jadi konser dadakan yang mengguncang mushola.

Haunted dormitory [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang