06 April 2025 menjadi hari yang berbeda saat seluruh permukaan matahari tertutup oleh bayangan bulan dan mengakibatkan permukaan bumi yang dilewatinya menjadi gelap seperti malam atau dikenal sebagai Gerhana Matahari Total.
Hampir semua saluran televisi menyiarkan tentang fenomena tersebut. Mulai dari menjelaskan apa itu Gerhana Matahari Total, mitos-mitos dan bagaimana cara untuk melihat fenomena yang terjadi setiap 6-7 tahun sekali di Indonesia.
Ya, setiap 6-7 tahun sekali, namun anehnya empat bulan kemudian terjadi lagi fenomena langka ini menciptakan kebingungan, terutama pada para ilmuwan. Umumnya Gerhana Matahari Total terjadi hanya beberapa menit saja, namun pada kali ini menghabiskan waktu selama lebih dari satu hari. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sampai menyebutnya sebagai Gerhana Matahari Total Berkepanjangan. Indonesia telah dilanda gelap selama dua hari dan menciptakan kabar burung yang berembus di kalangan masyarakat. Banyak yang mempercayai bahwa hari kiamat telah dekat sehingga memunculkan rasa takut pada sebagian orang.
Belum lagi, saat terjadinya Gerhana Matahari Total Berkepanjangan disertai dengan adanya petir-petir hebat yang membuat aktivitas manusia terhenti. Tidak ada yang beraktivitas di luar ruangan, bekerja dan bersekolah, semuanya dihimbau untuk tetap di rumah. Hampir semua stasiun televisi terus menyiarkan tentang fenomena aneh tersebut. Baik Pemerintah maupun Para Ilmuwan Sains belum bisa memberikan keterangan apa pun, sebab fenomena misterius itu baru pertama kali terjadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa Gerhana Matahari Total yang terjadi di Indonesia sejak 10 Agustus 2025 hingga hari ini sebagai Gerhana Matahari Total Berkepanjangan."
"Diketahui bahwa Gerhana Matahari Total sebelumnya terjadi pada tanggal 06 April 2025. Wilayah yang mengalami Gerhana Matahari Total adalah benua Asia Tenggara, dengan jalur totalitas melalui Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam bagian utara. Durasi totalitas terpanjang terjadi selama 5 menit 13 detik."
"Namun, empat bulan kemudian fenomena langka itu kembali terjadi, dan hanya terjadi di Indonesia saat ini. Menjadi Gerhana Matahari Total dengan durasi totalitas terpanjang di dunia."
"Sampai saat ini BMKG masih belum bisa memberikan keterangan pasti penyebab terjadinya Gerhana Matahari Total Berkepanjangan."
"Pemerintah juga menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah termakan berita hoax selama BMKG belum mengeluarkan pernyataan resminya."