Limo

19.6K 2.1K 117
                                        

Halo halo apa kabar?
Sehat?

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Anggota Stuviealigh lainnya mengamati Vyan tanpa melewatkan sedetik pun, jadi semua perubahan ekspresi Vyan bisa tertangkap sepenuhnya oleh mereka.

Violet buru-buru menambahkan ikan ke dalam piring putra bungsunya. Tidak lupa Zelig memilah tulang dan memotongnya seperti yang dilakukannya sebelumnya.

Vyan sama sekali tidak menolak semua itu. Ia akan memakan apa pun yang diberikan padanya. Ia bukan pemilih makanan.

Violet dan Zelig mengusap pucuk kepala Vyan secara bergantian. Keduanya merasa senang Vyan bisa makan dengan lahap.

Untuk Vyan sendiri yang sedang dalam mood baik karena menikmati makanan, tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan kedua orang tuanya padanya. Secara tidak sadar justru Vyan merasa lebih nyaman.

5%

Sistem serasa ingin menjerit dan berputar-putar jika bisa!

Sungguh sangat menggembirakan. Ini bisa dikatakan sebagai kemajuan besar.

Dalam waktu singkat, angka kesukaan Tuannya bertambah 4%. Ini sungguh di luar perkiraan. Sistem mulai berpikir, apa yang dilewatkannya ketika off sementara.

Seth mengambil makanan yang ada di depannya. Kemudian, sebuah hidangan mendarat di atas piringnya.

"Seth juga makan yang banyak," ucap Violet setelah menaruh lauk kesukaan Seth.

"Terima kasih, Ma. Mama juga makan yang banyak," balas Seth dengan tersenyum lebar.

***

Setelah makan, semuanya duduk di ruang keluarga.

Vyan duduk memejamkan matanya sembari menyandarkan kepalanya pada sofa.

Ghozi memegang telapak tangan adiknya. Membandingkan dengan tangannya sendiri. Telapak tangan adiknya terlihat mungil jika diletakkan di atas telapak tangannya sendiri yang lebar.

Suhu dingin dari ujung jari adiknya bisa dirasakan dengan jelas oleh Ghozi. Mungkin ini dikarenakan penyakit jantung lemah sang adik. Dikatakan bahwa, mereka yang mengidap masalah jantung biasanya tangannya akan mudah berkeringat dan akan terasa lebih dingin jika dibandingkan dengan orang normal lainnya. Jadi, Ghozi menggosokkan pelan telapak tangan adiknya, berharap bisa menyalurkan rasa hangat.

Seth duduk di antara Zelig dan Violet. Ini dimaksudkan untuk menenangkan Seth terlebih dahulu sebelum mereka menyampaikan sesuatu yang mungkin akan membuat Seth tidak nyaman.

"Seth, ada yang perlu papa dan mama sampaikan."

"Iya, ada apa, Pa?" Seth berusaha terlihat tenang meskipun hatinya sudah merasa gelisah.

"Begini..., kamu harus ingat ini terlebih dahulu. Papa dan Mama tetap menyayangimu. Tapi Seth juga memiliki orang tua lain. Jadi, sudah waktunya Seth menemani mereka."

"Apakah Papa tidak menginginkan Seth di sini?" tanya Seth dengan menundukkan wajahnya.

"Bukan seperti itu. Keadaannya sudah tidak lagi sama. Tapi bukan berarti Seth tidak bisa datang lagi ke sini. Seth masih bisa berkunjung."

"Benarkah?"

"Tentu saja, sayang," ucap Violet sembari meraih salah satu telapak tangan Seth dengan lembut.

"Baiklah. Tapi bolehkah Seth meminta waktu untuk tinggal di sini terlebih dahulu?"

"Tentu saja, boleh."

Suddenly!: Another NPC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang