P A P A T T E L U

42.9K 1.3K 60
                                    


MALAMM🌌

Udah pada pulang tarawih?

Nana update lagiii xixi:)

Gayss! Nana bakal sempetin update malam setelah workout kalau lagi senggang yaa, karena ini genre nya🥵🔞

Kalian gak usah khawatir, pahala kalian masih amann kok🤣

Kalau Nana gak update berarti Nana sibuk, yang sabar yaa..tungguin ajaa😽💞

ENJOYYY!!

Jangan lupa sempatkan klik tombol bintangnya ya cintakuu😚🫴🏻🌟

Happy Reading

~~~~*~~~~

Setelah pulang dari rumah juragan Jaya.

Adi mengantarkan mertuanya dulu, baru setelah itu keduanya pulang kerumah mereka.

Mobil hitam gagah tuan muda Adtmajaya sudah terparkir di pekarangan rumah pak Wisnu.

Tak sedikit tetangga Cahaya melirik-lirik, suami Cahaya memang sudah tampan tajir melintir pula, ada kecemburuan dalam benak mereka melihat itu, putri-putri mereka saja tak ada yang bisa mempunyai suami seperti seorang Adinata Adtmajaya itu.

"Kalian nginep di sini toh?"

Cahaya tersenyum sambil menggeleng pelan. "Kami pulang pak."

Wisnu mengangguk paham, tak apa.

Ketiganya duduk di ruang tengah, atau bisa dibuka ruang keluarga.

Adi duduk tepat di samping istrinya, kepalanya terkadang di rebahkan di pundak Cahaya. Mode manjanya tak tau tempat!

"Pak, Aya boleh tanya?"

Wisnu yang sedang minum mengangguk, meletakkan gelas di atas meja. Pria paruh baya itu memandang tepat ke arah putrinya.

"Ada apa nduk?"

"Bapak...Beneran ndak mau nikah lagi?"

Adi yang mendengar itu langsung mengangkat kembali kepalanya, menatap sepasang ayah dan anak itu bergantian.

"Kenapa kamu, tiba-tiba?"

"Pak, ada yang berkenan menghabiskan hidup sama bapak."

Wisnu diam.

Cahaya bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat ke sofa yang di duduki pak Wisnu.

Grep.

Tangan Wisnu di genggam Cahaya hangat, sambil menatap wajah tampan sang ayah, Cahaya kembali berujar.

"Bapak masih muda, kita sudah ikhlas mengenai kepergian ibu pak. Bapak berhak bahagia, melanjutkan hidup kedepannya. Cahaya dukung."

Wisnu memandang wajah cantik putrinya yang mirip dengan mendiang sang istri.

"Nduk, bapak.. masih keinget almarhumah ibumu."

Cahaya tersenyum lembut, sang ayah memang sangat mencintai mendiang ibunya.

Dulu, semasa mereka masih berkumpul lengkap. Wisnu sangat bucin kepada mendiang sang ibu.

Dan sekarang, takdir berkehendak lain.
Ibunya telah di ambil yang maha kuasa.

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang