P A P A T L O R O

45.4K 1.5K 35
                                    


HARGAI PENULIS DENGAN BANTU VOTE & MERAMAIKAN KOMEN⭐💬

Geratiz bestuyy tidak dipungut biaya, sempatkan klik tombol bintangnya ya cintakuu🫴🏻🌟

Jangan jadi pembaca gelap 👁️👁️🫵🏻

🌊 WARNING 💦

Bacanya pelan-pelan aja ya, part panjang🤗

Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan, dan hati-hati tersedak adegan uhh nyaa okee enjoy!

SELAMAT MENIKMATI🫦👉🏻👌🏻

~~~~*~~~~

"Ada sesuatu antar keduanya saat pertama kali bertemu."

Malam ini, Adi dan Cahaya bermalam di rumah juragan Jaya.

Hendak ke rumah bapaknya, belum sempat sebab kemalaman.

Cahaya berniat akan mampir besok pagi sebelum pulang kerumah suaminya.

Adinata keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.

Ia memandangi sang istri yang melamun diatas ranjang.

Lekas didekatinya, "sayang."

Cahaya masih terdiam, pikirannya sedang melalang buana mengingat pembicaraan mertuanya tadi.

Kira-kira apa bapaknya mau menikah lagi, sebab sedari lama Wisnu selalu menolak jika diminta untuk menikah lagi.

Pluk.

Cahaya tersentak kecil saat tiba-tiba sang suami sudah berbaring di atas pahanya.

"Mikirin apa sih, mas panggil ndak jawab." Tangan Adinata terulur menjepit pelan hidung istrinya.

Cahaya tersenyum tipis, ia belai rambut hitam legam sang suami.

"Aku, kepikiran bapak mas. Kira-kira bapak mau ndak ya nikah lagi."

Adi merubah posisinya menjadi miring menghadap perut ratanya.

"Sejak lama aku udah minta bapak untuk nikah lagi, biar ada yang urus di rumah. Bapak belum terlalu tua, ndak ada salahnya toh nikah lagi. Tapi bapak selalu negur aku kalau bahas soal bapak nikah lagi."

Adi terdiam mendengarkan keluh kesah sang istri, ia paham sekarang, Cahaya sedang gundah memikirkan cinta pertamanya itu.

"Kalau mas boleh tau, ibu meninggal karena apa sayang?"

Cahaya menunduk menatap wajah tampan suaminya, ia menjawab seraya membelai wajah itu.

"Sakit, ibuku dulu mengidap penyakit usus buntu mas. Ndak sampe sebulan, karna sakitnya ndak dirasa, mau di operasi ibu ndak mau, bukan karna biaya mas. Tapi ibuku takut, ndak pernah beliau masuk rumah sakit, sekalinya punya penyakit sampe harus operasi. Akhirnya parah baru mau dibawa ke rumah sakit besar, saat itu aku baru kelas dua SMP, rasanya duniaku runtuh pas tau ibuku kritis dan ndak lama setelah itu, dihari yang sama ibuku....meninggal."

Tess..

Tetasan air mata Cahaya terjatuh di pipi Adinata, pria tampan itu sampai memejamkan matanya.

Sang istri menangis sendu.

Kembali mengingat bidadari tak bersayap nya, Cahaya dibuat sesak bukan main dadanya.

"Ibu diambil tuhan sebelum aku bisa membahagiakannya mas, hiks--"

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang