Plis kalau kalian ngeliat ada yang salah dari nama karakter yang aku buat, kasih tau ya, soalnya kemarin aku nggak sadar bahwa nama karakter Yuan malah keganti jadi Cleo🤧Aku baru sadar waktu ada yang komen,mana itu udah lama lagi🥲
Typo bertebaran
•
•
•
Happy reading.....Terik matahari terasa begitu menyengat, bahkan dari dalam asrama pun panasnya masih terasa menusuk. Anak-anak Tirta Langit sudah sejak tadi sibuk mencari cara untuk mendinginkan diri. Ada yang rebahan di lantai, ada yang menghadap langsung ke kipas angin, bahkan beberapa di antara mereka sampai berebut tempat terbaik agar bisa merasakan hembusan angin yang lebih kencang.
Zidan melirik jam dinding, baru pukul satu siang. Jam-jam krisis di mana rasa lapar dan haus mulai menggila. Ditambah cuaca yang begitu panas, penderitaan mereka terasa makin lengkap.
Di tengah suasana yang penuh keluhan itu, Jiandra justru sibuk dengan dunianya sendiri. Ia rebahan di lantai tanpa alas karpet, menikmati hembusan angin dari kipas kecil yang Langit pinjamkan padanya. Matanya fokus menatap layar ponselnya, menikmati tontonan yang—menurutnya—bisa mengalihkan rasa lapar.
"Coco melon~"
Tiba-tiba suara nyaring dari ponselnya memenuhi ruangan, menampilkan kartun anak-anak yang ikonik itu.
Naufal, yang sedang duduk bersandar di kasur, langsung menoleh dengan alis terangkat. "Udah gede kok masih nonton Coco Melon? Kayak bocil aja." Sindirnya sambil terkekeh kecil.
Jiandra yang sadar sindiran itu ditujukan padanya, langsung meraih bantal di sampingnya dan melemparkannya tepat ke wajah Naufal.
"Nggak apa-apa nonton Coco Melon, daripada lo nontonin cewek-cewek seksi pake baju kurang bahan. Ckck, istighfar, Naufal Jalaludin. Bulan puasa gini malah godain diri sendiri." Ketus Jiandra, nada suaranya dibuat seolah menasihati.
Seketika, tawa pecah di dalam asrama. Anak-anak lain yang sejak tadi kepanasan mendadak terhibur, sementara Naufal hanya bisa pasrah menerima serangan mendadak Jiandra.
___________________________
Sore itu, delapan remaja asrama Tirta Langit sibuk berburu takjil di pasar Ramadan yang ramai. Aroma manis kolak pisang, wangi gorengan renyah, serta segarnya es cendol menyeruak di udara, menggoda siapa pun yang melintas.
Mau beli itu!" seru Jiandra dengan antusias, lalu tanpa pikir panjang ia berlari ke sebuah stan yang menjual es buah segar.
"Eh, tungguin, Ji!" Yuan tertawa kecil, menyusul Jiandra yang sudah sibuk memilih minumannya.
Tujuh orang lainnya mengikuti dari belakang, sesekali berhenti di beberapa stan makanan yang menarik perhatian mereka. Arkan dan Juna tertarik membeli gorengan, sedangkan Langit lebih tertarik dengan bubur sumsum.
"Jangan cuma beli yang manis-manis aja, nanti pas buka puasa langsung kaget perutnya," ujar Juna mengingatkan, meskipun tangannya sendiri sudah penuh dengan plastik berisi aneka jajanan.
"Yaudah, abis ini cari yang berat, yuk!" ujar Zidan sambil menunjuk ke arah stan nasi kebuli yang terlihat menggoda.
Setelah hampir setengah jam berkeliling dan belanja takjil, kantong mereka kini penuh dengan berbagai makanan. Mereka memutuskan untuk mencari tempat duduk di sekitar area taman agar bisa menikmati suasana sebelum pulang ke asrama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Haunted dormitory [END]
Horror"jangan pernah tinggalkan dia sendirian,jika kau tidak ingin dia celaka" "Bapak taukan asal usul asrama ini?" "WOY LIHAT ADA YANG KESURUPAN!!" "Kalian tau nggak,gue denger-denger ternyata asrama ini dulunya bekas tanah kuburan" bercerita tentang keh...