20

2.4K 166 4
                                    

Daniel dan Arvin yang melihat kedua menangis itu, langsung panik

Lalu Daniel memeluk keduanya, sambil mengusap panggung belakang keduanya dengan kata penenang

Sedang Arvin hanya berdiam saja melihatnya, meskipun ada rasa sedikit panik di dalam dirinya, tetapi ia tetap tenang

Karena ia tau akan kehidupan tragis, yang dialami kedua temannya ini

Sedikit informasi, Arvin merupakan seorang hacker profesional, meskipun tidak sehebat Daniel sih

Back to story

Setelah beberapa menit lamanya, Akhirnya keduanya berhenti menangis

Membuat Daniel melepas pelukannya, lalu menatap keduanya dengan tatapan ingin menerkam keduanya yang saat ini

Terlihat sangat-sangat amat lah imut dan menggemaskan, setelah habis menangis

'Shit, imut sekali' Batin Daniel dan Arvin sambil menggigit pipi dalam

Hingga ...

"Kalian kenapa?" tanya Kenzo dan Siregar barengan sambil menatap kedua bingung, dengan hidung yang terlihat memerah dan mata sebab setelah habis menangis

Membuat keduanya yang menatap mereka dengan tatapan ingin menerkam itu, tersadar akan pemikiran keduanya

"Aa ... Ehm, tidak ada" jawab Daniel, sedangkan Arvin hanya memalingkan wajahnya ke arah lain

Sementara mereka berdua yang mendapat jawaban dari Daniel, tidak lagi melanjutkan pertanyaan ke mereka berdua

Kemudian Daniel memerintahkan pelayannya untuk mengantarkan mereka berdua ke kamar yang sudah ia persiapkan untuk keduanya

"Bibi Izzah, bibi Rani" panggil Daniel

"Ya tuan, ada apa?" tanya Bibi Izzah dan bibi Rani barengan

"Tolong antar kedua adikku ke kamar yang saya sudah minta kalian siapkan" perintah Daniel sambil mengarahkan pandangan ke arah kedua adiknya yang tidak lain adalah Kenzo dan Siregar

"Baik tuan ... Mari ikut saya tuan muda Kenzo/Siregar" ucap bibi Izzah dan bibi Rani barengan sambil mengajak Kenzo dan Siregar agar mengikuti mereka dibalas anggukan oleh Kenzo dan Siregar

Setelah Kenzo dan Siregar, pergi mengikuti pelayan suruhan nya itu

Daniel kemudian menatap ke arah sang adik, yaitu Arvin yang akan pergi ke kamar

"Arvin tunggu, ada yang ingin Abang bicara kepadamu di ruang keluarga" ucap Daniel serius

Membuat langkah Arvin terhenti sambil menoleh ke arahnya, lalu mengangguk dan mengikuti sang abang ke ruang keluarga

Sesampainya di ruang keluarga, Daniel dan Arvin kemudian duduk di sofa

"So, apa yang ingin abang bicarakan?" tanya Arvin  the to points, karena ia ngantuk

"Abang ingin mengangkat Kenzo dan Siregar, menjadi bagian dari keluarga kita" jawab Daniel the to points, membuat Arvin terkejut mendengarnya

"Tetapi Abang, harus minta persetujuan mu terlebih dahulu"

"Karena Abang takut kamu tak akan menerima keinginan abangmu ini"

Lanjut Daniel berucap dengan nada serius, membuat Arvin yang tadinya terkejut, tiba-tiba mulai berpikir dalam batin

Sementara Daniel yang melihat mata sang adik sedang berpikir itu, tau apa yang ada di pikiran sang adik,

Akan tetapi ia tetap diam, karena ia ingin adiknya sendiri yang mengucapkannya

Transmigrasi: Dion or DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang