Bab 2

51.6K 2.3K 30
                                    

Ini Revan dan Mawar dengan cerita yang berbeda ya..  Aku suka nama ini makanya aku pakai lagi.. 😊

Happy Reading!

Mawar hanya bisa pasrah dengan air mata mengering di wajah, saat ia digendong memasuki rumah mewah yang dulu pernah ia huni itu. Rumah yang begitu besar namun sangat menyesakkan bagi Mawar yang tak pernah dianggap.

Pernikahannya dulu terlalu rumit. Sebagai istri kadang ia diperlakukan dengan baik, kadang tidak dianggap. Sebagai menantu ia selalu ditindas dan difitnah. Sebagai ipar ia dianggap pembawa pengaruh buruk dan sebagai wanita ia dihina oleh selingkuhan suaminya.

Ya, Revan selalu bilang kalau dia tidak selingkuh namun Mawar tahu bahwa perlakuan suaminya pada wanita itu jauh lebih spesial dibanding untuk dirinya. Dan bahkan setelah beberapa hari mereka resmi bercerai, pria itu sudah menikah lagi. Mawar bukan cemburu hanya saja ia harus mengasihani dirinya yang selalu dibodohi dan hari ini kemungkinan besar semua yang terjadi akan terulang kembali.

"Mas, untuk apa kamu membawa wanita itu kembali ke sini?"teriak seseorang dari lantai dua.

Mawar langsung menghela napas saat mendengar suara Clara. Wanita yang sejak awal selalu mengusik rumah tangganya dan kini sudah menjadi istri sah dari mantan suaminya.

"Turunkan aku, mas."pinta Mawar lirih.

"Tidak, mas akan mengusirnya jika kamu tidak suka."ucap Revan membuat Mawar tersenyum kecut. Andai dulu suaminya seperti itu.

Langkah kaki terdengar menuruni tangga dengan cepat.

"Jangan mengatakan apapun."tekan Revan membuat Clara melotot.

"Apa maksud mas dengan jangan katakan apapun? Apa aku harus diam saat melihat suamiku menggendong wanita lain memasuki rumah?"tanya Clara marah.

"Mawar bukan wanita lain, ia nyonya di rumah ini."balas Revan membuat Clara mengepalkan jari-jarinya.

"Apa mas gila? Istri mas itu aku."teriak Clara.

"Diam!"bentak Revan keras bahkan berhasil mengundang semua orang yang ada di rumah untuk berdatangan.

"Mas membentakku?"tanya Clara sedih. Mereka sudah bersahabat cukup lama dan selama itu juga ia tak pernah dibentak.

"Revan, apa-apaan kamu itu hah? Clara itu sekarang istrimu. Bisa-bisanya kamu membentaknya seperti itu dan juga kenapa wanita ini ada di sini? Kau yang membawanya?"tanya Sarni dengan tatapan kesal ke arah mantan menantunya itu.

Mawar langsung saja memberontak dan minta diturunkan. Untungnya Revan menurut membuat Mawar bisa bernapas lega. Sekarang ia bukan istri ataupun menantu lagi di rumah ini. Hidupnya juga sebatang kara, jikapun mati maka tidak akan ada keluarga yang ditinggalkan.

"Sayang, jangan marah ya. Mama hanya bercanda."bujuk Revan lembut membuat Mawar melotot.

"Kalau mama berkata jahat mas bilang itu bercanda. Kalau aku melawan, mas akan bilang aku tidak berbakti sebagai menantu."ucap Mawar membuat Revan terdiam.

"Kenapa mas diam? Tertampar fakta?"tantang Mawar lalu menunjuk wajah Clara.

"Mas selalu bilang tidak pernah selingkuh. Clara hanya sahabat, tapi nyatanya apa? Setelah resmi bercerai, mas malah menikahinya."

Clara langsung menyahut."Itu karena mas Revan mencintaiku dan__"

"Diam!"bentak Revan membuat Clara kembali kaget karena dibentak namun ia tidak mau menyerah.

"Kenapa mas? Mas harusnya mengakui ini dihadapan wanita itu. Katakan padanya kalau kita menikah karena saling cinta dan__"

Plakk

"Arghhh"jerit Clara saat pipinya ditampar.

Mawar sendiri sampai kaget saat mendengar betapa kerasnya tamparan itu.

"Sekali lagi kau mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal, aku ceraikan kamu."ancam Revan membuat Clara menggeleng.

"Mas tidak bisa melakukan ini padaku. Apa mas lupa dengan anak kita?"tanya Clara membuat Mawar langsung melotot.

Anak?

Revan dan Clara baru menikah dan wanita itu sudah hamil?

"Clara!"bentak Revan lalu kembali mengayunkan tangannya.

Plakk

Tapi bukan Clara yang mendapat tamparan, melainkan Revan. Dan tamparan itu tentu saja dari Mawar.

"Mawar, sayang."panggil Revan lalu mencoba meraih tubuh mantan istrinya itu namun Mawar langsung mundur.

"Jadi Clara sudah hamil? Kalian tidur bersama bahkan disaat kita masih suami istri."tanya Mawar lalu tertawa kemudian mengusap wajahnya kasar.

"Kamu benar-benar bukan manusia, mas. Bisa-bisanya kamu melarangku hamil tapi malah menghamili wanita lain."teriak Mawar lalu menangis histeris.

Selama tiga tahun pernikahan mereka. Setiap ia membahas tentang anak maka pria itu akan menolak dengan berbagai cara. Tapi hari ini ia mendapat fakta bahwa mantan suaminya itu telah menghamili wanita lain.

"Bukan begitu, sayang. Kamu dengar mas dulu ya. Tolong jangan menyimpulkan sesuatu yang tidak kamu tahu."ucap Revan lembut lalu segera memeluk tubuh Mawar yang histeris.

Sedang Clara hanya tersenyum tipis lalu mengusap perutnya. Ia telah berhasil membuat Revan mencerikan istrinya dan hari ini juga pasti bisa membuat wanita itu pergi dari rumah ini dan tidak mau kembali lagi.

Bersambung

Dikejar Mantan SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang