Prolog

1.7K 105 8
                                        

Kisah ini di adaptasi dari kisah nyata seseorang di masa SMA tahun 2014. Karakter tokoh, alur cerita, dan konflik sesuai kenyataan.

WARNING !!!

CERITA INI MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR, KURANG SOPAN, ALKOHOL, MEROKOK, PERUNDUNGAN, DAN KEKERASAN. MOHON BIJAK DALAM MEMBACA UNTUK TIDAK MENCONTOH ADEGAN YANG TIDAK PATUT DICONTOH UNTUK ANAK SEUSIANYA.

Happy reading. Jangan lupa vote dan komen untuk next.

Salam.
Saggiestleo.

Sahabat adalah orang yang akan menertawakanmu ketika kamu terjatuh, namun dia adalah orang pertama yang akan membantumu bangkit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sahabat adalah orang yang akan menertawakanmu ketika kamu terjatuh, namun dia adalah orang pertama yang akan membantumu bangkit.

Januari, 2014.

"MAU JADI APA KALIANNN?!! HA?!!"

Suara Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 25 terdengar tinggi hingga 7 oktaf. Membuat ketiga siswi yang sedang berada di depannya ketakutan.

"MAU JADI JAGOAN?"

"ATAU RATU DI SEKOLAH?"

"KALIAN TAHU? SEMUA ADIK KELAS TAKUT SAMA KALIAN!!"

"ULAH KALIAN YANG SEOLAH SEPERTI RATU DI SEKOLAH MEMBUAT MEREKA TAKUT DAN TIDAK NYAMAN BERADA DI LINGKUNGAN SEKOLAH. SETELAH SEKIAN BANYAK ADUAN DARI BU ROSA, AKHIRNYA SAYA HARUS TURUN TANGAN!"

Ketiga siswi itu hanya diam mendengarkan omelan dari Pak Setyo yang bicara tanpa jeda. Membuat ketiganya sesekali menyenggol lengan satu sama lain.

Pak Setyo yang menjabat sebagai Wakasek baru di SMA N 25 merombak system kerja sekolah yang menjadikan SMA N 25 berubah 180 derajat ketat luar biasa.

"Ini peringatan yang terakhir ya untuk kalian. Nama kalian sudah tidak lagi diterima di catatan buku Bu Rosa. Kalau setelah ini kalian berulah lagi, jangan harap kalian bisa naik kelas! Dan ingat, jangan berbahagia dulu, karena selama kedepannya kalian dalam masa pengawasan pihak sekolah."

"Baik pak." Jawab mereka serempak.

"Sekarang bisa kembali ke kelas."

Setelah mendapat intruksi bisa keluar dari ruangan Wakasek yang ber-AC itu, ketiga siswi ini kembali ke kelas dengan wajah yang penuh dengan kebencian.

Saqeela, Deby, dan Natasha. Tiga sekawan yang katanya ditakuti adik kelas karena suka membuat onar.

Padahal mereka biasa saja, tidak menganggap diri mereka bak Ratu yang harus tunduk dengan mereka. Bahkan, mereka juga masih takut berurusan dengan senior atau anak-anak kelas 12 di SMAN 25.

"CK. SIALAN!"

"ANJING! PAKE NGADU SEGALA!!"

Teriak Saqeela kesal ketika sampai di depan kelasnya, kelas 11 IPS 3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Teriak Saqeela kesal ketika sampai di depan kelasnya, kelas 11 IPS 3. Ia menendang tong sampah yang berada di depan kelas hingga terguling dan membuat isinya keluar berantakan.

"Dasar anak satu ini! Jangan bikin masalah dulu. Lo mau tong sampah ini ngadu sama BK karena lo tendang?"

Deby teriak di depan Saqeela. Deby juga kesal tapi tidak seperti ini caranya, yang ada mereka kena masalah lagi karena membuat lingkungan menjadi kotor.

"Gue kesel sama tu bocah, bisa-bisanya ngadu ke Setyo"

"Gue malah geli anjir, lo inget kita di Inbox satu-satu sama cowoknya." Jawab Deby tertawa lepas, sangat berbanding terbalik dengan Saqeela yang sangat emosi.

Sedangkan Nata hanya menatap keduanya dengan datar. Sudah biasa mereka berdua beradu mulut. Qeela dan Deby, dua makhluk yang jika bersama tidak pernah akur namun tidak dapat dipisahkan.

"Eh gila, itu juga bikin emosi. Ngapain bawa-bawa cowoknya segala. Mana cowoknya menye-menye lagi."

"Yaudah sih, namanya juga punya pacar. Kayak lo nggak pernah pacaran aja. Oiya kan lo Jomblo ya." Jawab Deby dengan nada mengejek.

"Lo ngapain jadi belain bocah freak itu?"

"Nggak belain, kan kenyataannya lo jomblo kan?"

"Lo ngeselin lama-lama ya Deb."

"Bodo amat. Jomblo ya jomblo wlekkk"

"DASAR LO SAMA-SAMA ANJING!"

"HAHAHAHA"

Deby tertawa lepas ketika Saqeela marah-marah mengumpati dirinya dan terlihat kesal. Semakin tertawa lepas lagi saat Saqeela berjalan memasuki kelas tersandung kakinya sendiri dan terjatuh di lantai.

***

MOVE ONWhere stories live. Discover now