T E L U P I T U

45.2K 1.3K 50
                                    

Malam semuaa🙌🏻😊

Kemarin Nana kurang mood jadi gak update, sorry ya sayang🙏🏻

Ini Nana up lagi

Lebih panjang, kalian bacanya pelan-pelan aja yaa🤗

Nana harap kalian sabar nunggu update cerita ini, jangan gopoh Nana pasti up kok🥹🫶🏻

Nana sayang kalian banyak-banyak❤️‍🔥😚

Jangan lupa klik tombol bintangnya ya cintakuu🫴🏻🌟

Happy Reading

~~~~*~~~~~

"Mampir sarapan dulu yuk sayang."

Cahaya mengangguk riang.

"Kamu pengen serapan apa?"

"Nasi pecel gimana mas, aku pengen peyeknya."

"Okee, mas setuju, nasi pecel juga enak. Kita sarapan nasi pecel nggeh."

Cup!

Cahaya senang ketika punggung tangannya dicium mesra oleh sang suami, nada lembut suaminya sangat candu untuk didengar.

Rasa sedihnya tadi menguap begitu saja, wanita muda itu seakan sudah lupa.

Adinata memang pandai merubah suasana murung hati istrinya.

Diam-diam pria tampan itu tersenyum samar, lega istrinya kembali membaik.

Akan ia jauhkan seluruh keluarganya dari perempuan biang drama itu.

~~~~~*~~~~~

Tiba di warung legendaris nasi pecel Bu Asti, mobil gagah Adinata terparkir di sekitar lokasi.

"Warung legendaris?" Gumam Cahaya membaca spanduk besar disana.

"Langganan mas kalau malas masak, beli disini."

Cahaya mengangguk paham, keduanya pun masuk kedalam untuk memesan.

Banyak para wanita atau pria paruh baya atau baya yang mengantri, ada yang dimakan sini ada juga yang dibawa pulang.

"Makan sini atau dibungkus mas?"
Tanya sang penjual ramah.

"Pripun, sayang?" Adinata menoleh memandang istrinya.

Mbak-mbak yang melayani mereka langsung mengulas senyum, haih pria tampan ini manis sekali pada pasangannya.

Ia jadi, iri:)

Cahaya mengulum senyum malu, menyahut pelan. "Dibawa pulang aja mas."

Adi mengangguk kecil, "dibungkus dua, peyeknya dipisah saja mbak."

"Baik, tunggu sebentar."

Cahaya merasa tak nyaman, sejak lama bapaknya jarang atau bahkan tak pernah membawanya makan langsung di tempat begini.

Pasti di bungkus, agar dirinya nyaman makan dirumah saja.

Dan jadi kebiasaan sampai sekarang, Cahaya merasa kurang nyaman. Apalagi banyak pasang mata yang memandang kearahnya atau suaminya.

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang