Steven masuk kedalam UKS dan melihat Raditya yang terbaring disana, dia sudah diobatin
Steven berdiri disamping Raditya dan mengelus kepalanya dengan lembut sambil memperhatikan Raditya yang tertidur lelap setelah kejadian ituIa merasa dirinya gagal menjadi guru karena tidak bisa menjaga muridnya sendiri, rasa bersalah menggelegar di badannya, air mata mengalir di pipi nya karena dia merasa sedih dan bersalah karena telah gagal menjaga anak muridnya..
Selang beberapa saat orang tua Raditya datang ke sekolah, kedua orang tuanya masuk ke dalam UKS dan memeluk Raditya erat, mereka tidak menyangka anaknya akan diperlakukan seperti itu di sekolah sendiri..Steven berjalan ke arah orang tua Raditya dan menunduk meminta maaf karena tidak bisa menjaga Raditya dengan baik
"maaf.. maafkan saya.." -Steven
"pak.. apa yang terjadi kepada anak saya, kenapa dia diperlakukan seperti ini?!" -Teriak ibu Raditya dengan air mata bergelinang di pipinya
"maafkan saya.. itu.." -Steven
"maaf" -Liam
Tiba tiba saja suara Liam terdengar, Liam masuk ke dalam UKS dan menghampiri kedua orang tua Raditya, dia duduk dilantai lalu menundukkan kepalanya meminta maaf.. dengan ikhlas dia meminta maaf dan bahkan dirinya gemetar karena rasa bersalah di hatinya
"maafkan saya, ini salah saya.." -Liam
"kamu.. kamu anaknya pak Chris kan?" -Ayah Radit
"iya saya anaknya, dan saya benar benar minta maaf.." -Liam
Ayah Raditya menarik kerah baju Liam dan ia langsung menampar pipi Liam yang seketika membuat Steven terkejut
"bajingan! anak saya kesini untuk sekolah!! bukan untuk menjadi bahan emosi!" -Ayah Radit
"..." -Liam
"kamu pikir, hancur.. hancur sekali perasaan saya saat melihat anak saya sendiri di pukulin seperti ini, sementara saya saja tidak pernah memukulnya sama sekali! dan kamu.. kamu hanya orang asing dan berani sekali memukul anak ku!!" -Ayah Radit
"seharusnya kamu belajar, kamu itu sudah SMA seharusnya bisa mikir kalau perbuatan mu itu salah.." -Ibu Radit
Steven mendekati ayah Raditya dan juga Liam, dia menarik Liam untuk sedikit menjauh dan menatap Liam, Steven melihat pipi Liam yang memerah akibat tamparan dari ayah Raditya.. dia menatap ayah Raditya dan meminta maaf sekali lagi
"maafkan saya, ini juga salah saya sebagai guru karena tidak menjaga ananda Raditya dengan baik.. maaf.. sekali lagi maafkan saya!" -Steven
"Steven!" -Liam
"diam Liam" -Steven
Liam mengepalkan tangannya dan mengangguk pelan paham karena situasi yang memburuk..
Setelah lama berdebat akhirnya orang tua Raditya memaafkan Liam, namun mereka belum tentu sepenuhnya memaafkan Liam karena sudah memukul anak mereka.
Raditya kemudian mengambil tas yang sudah diambilkan oleh Steven, dia menciumi punggung tangan Steven untuk pulang"saya pulang dulu ya pak" -Raditya
"iya, hati hati ya dan istirahat.. jangan masuk besok, istirahat yang cukup sampai sembuh, oke?" -Ucap Steven dengan lembut
"iya pak" -Raditya
"Radit, gua minta maaf.. gua ngaku gua salah.. dan gua juga tau kalo dengan minta maaf ini ga ada gunanya" -Liam
"gapapa kok, gua udah maafin lu" -Raditya
"hm.. yasudah" -Liam
Raditya naik ke dalam mobil dan melambaikan tangan ke arah Steven, Steven tersenyum lembut ke arah Raditya, lalu setelah mereka sudah jauh Steven menatap ke arah Liam dan melihat bekas tamparan yang begitu merah di pipinya
Steven menghela nafas panjang dan memegang pipi muridnya itu dengan lembut
