28

16.2K 1.2K 7
                                    

Usahakan ngevote beb
Typo bertebaran!!

20.40

Devan sedang ada diluar, ia hanya ingin mencari angin katanya.

Saat ia melewati taman ia tak sengaja melihat sepasang kekasih Lio dan Bara.

Sebenernya ia tak ingin menghampiri mereka tapi tak tau kenapa kakinya malah melangkah mendekati mereka.

"Devan" panggil Lio yang melihat Devan menghampiri mereka, bara pun menoleh kan kepalanya saat Lio memanggil nama Devan

"Kok Lo disini" tanya Lio

"Cari angin" jawab Devan yang berdiri dihadapan Lio dan bara

"Ahh sini duduk² Devan" ucap Lio sambil menepuk² bangku disampingnya sebelah kiri yang kosong karna disamping sebelah kanan sudah ada bara.

"Emm memang boleh kalau gue gabung ni" ucap Devan sambil melirik bara

"Boleh dong, siapa yang ngelarang" ucap Lio

"Gue takut ganggu kalian berdua" ucap Devan

"Lo Dateng emang dah jadi pengganggu" batin bara dengan ekspresi datarnya

"Dah gapapa sini duduk, bara gakpapa kan kalau Devan gabung" tanya Lio dan dibalas anggukan oleh bara

Devan langsung duduk disamping Lio, untuk beberapa saat mereka bertiga terdiam.

"Emm Devan gue mau nanyak ma Lo" ucap Lio dan dibalas deheman Devan

"Lo risih ya kalau gue deket² Lo" tanya Lio

Devan yang bingung mau menjawab apa terdiam sesaat.

"Sekarang gue harus terbiasa sama hubungan homo kayak mereka, soalnya gue juga punya teman homo" batin Devan sebelum membalas ucapan Lio

"Devan" panggil Lio dengan menghadap kearah Devan

"Ahh, gue cuman gak biasa aja kok" ucap Devan yang sudah sadar dari keterdiamannya

"Ohh gitu yaa, kalau gitu kita bisa kan berteman dekat" tanya Lio dengan senyum manis nya

Devan yang mendapatkan senyuman itu jadi dibuat salting, gimana gak salting secara wajah Lio itu ada cantik dan manis nya secara bersamaan seperti wanita.

"Terserah Lo aja" jawab Devan, Lio yang mendengar itu tentu saja dibuat senang.

Bara yang dari tadi hanya memperhatikan Lio dan Devan hanya mampu tersenyum tipis, ia akan senang jika itu membuat Lionya bahagia.

"Ayok pulang" ucap bara sambil berdiri

"Ahh seperti nya sudah sangat malam Devan, kalau gitu gue sama bara balik duluan yaa" ucap Lio

"Ya, hati²" ucap Devan dan dibalas ancungan jempol oleh Lio

Setelah kepergian Lio dan bara, Devan kembali terdiam.

"Gue harus bisa Nerima ini semua" ucap Devan pelan

"Sebenernya sih gak bisa tapi mau kayak mana lagi" ucap Devan lesu

Setelah itu Devan beranjak dari taman untuk kembali kerumahnya.

Saat ini Devan sudah ada di sekolah bersama Sean, dimana Dean dan Gilang, mereka berdua sudah duluan kekelas.

"Lo gak masuk, dah bel 5menit yang lalu, nanti Lo kenak amuk Gilang kalau gak masuk" ucap Devan

"Males gue, otak gue capek banget njir, apa lagi mata pelajaran pertama fisika" keluh Sean

Devan yang mendengar keluhan Sean hanya mampu terkekeh.

"Yaudah Lo mau ikut gue atau gak ni" tanya Devan

"Gue ikut Lo aja deh, eh tapi² Lo mau kemana" jawab Sean

"Taman belakang sekolah aja" ucap Devan

"Yaudah ayok lah gas" ucap Sean dengan merangkul Devan yang lebih tinggi dari sean

"Sean Lo emang cocok njir jadi boti" kekeh Devan mengejek Sean

"Maksud Lo apaan ya" tanya Sean tak terima

"Soalnya Lo pendek" ucap Devan dan langsung meninggalkan Sean yang mukanya sudah merah padam

"DEVANNN" teriak Sean sambil mengejar Devan

Taman belakang

'ha ha ha ha' suara nafas Devan dan Sean yang habis kejar²an

"Dah lah njir capek gue Lo kejer" ucap Devan

"Suruh siapa Lo lari" ucap Sean

"Hehe gapapa mau aja" kekeh Devan

Setelah itu mereka berdua duduk di bangku yang ada ditaman belakang sekolah.

"Dev" panggil Sean

"Hemm" dehem Devan

"Lo bener² gak marah kan" tanya Sean,Devan tentu tau mengarah kemana pertanyaan Sean

"Emang gue nampak kayak orang marah ya" tanya Devan

"Bukan gitu, gue takut Lo risih, sama hubungan gue dan Gilang" ucap Sean

"Sean, mau Lo pacaran sama Gilang itu bukan urusan gue, gue gak ada berhak untuk ngelarang² Lo pada, ini itu kehidupan Lo, jadi Lo gak perlu mikirin gue" ucap Devan

"Lo emang baik Dev, gak salah gue punya teman kayak Lo" ucap Sean sambil tersenyum lega saat mendengar jawaban devan

Devan hanya mampu tersenyum untuk saat ini walau sebenernya hati nya memberontak terhadap hubungan temannya ini.

"Iya gue gak ada hak untuk ngatur kalian, karna gue bukan Devan asli, gue cuman jiwa yang tersesat diraga Devan asli, gue Raka bukan Devan" batin Devan yang masih mengingat kehidupan pertama nya

*Usahakan ngevote beb karna tak ngevote maka tak sayang beb

*Target up 300 vote

DEVANO ATTARIK [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang