Typo bertebaran
•
•
•
Happy reading.....Juna melirik jam dinding yang menunjukkan pukul tiga sore.
"Guys!" panggilnya, membuat yang lain mengalihkan pandangan mereka dari ponsel.
"Besok kan udah mulai puasa nih, gimana kalau sekarang kita ke supermarket beli bahan makanan buat sahur nanti?" jelasnya.
"Setuju!" seru Jiandra. "Jangan lupa beli ayam ya, Jujun."
"Lo juga ikut, Egek." ketus Juna, menatap Jiandra tajam.
Jiandra menghela napas panjang. "Males... nggak mau gerak."
"Ikut pokoknya, atau gue seret!" ancam Juna dengan tatapan mengintimidasi.
"Yaudah, iya-iya." Jiandra akhirnya menyerah.
"Emang mau bikin apa buat sahur?" kini Arkan yang bertanya.
Juna nampak berpikir sejenak. "Gimana kalau opor ayam? Atau yang lain?"
"Kita ikut mau lo aja, yang penting makan." Yuan menjawab santai.
"Kalau gitu kita bagi tugas dulu! Gue, Yuan, Jia, sama Kevan yang ke supermarket beli bahan makanan. Sisanya beresin nih tempat, gimana?" Juna memberi instruksi.
"Kenapa kita kebagian beresin asrama?" keluh Zidan, tak terima.
"Karena kalau kalian yang belanja, yang ada salah semua." ketus Yuan, membuat mereka yang kebagian tugas beberes mendengus sebal.
Langit melipat tangan di dada. "Kayaknya nggak adil deh. Masa kita yang capek-capek bersihin asrama, kalian malah enak-enakan jalan-jalan ke supermarket?"
"Yaudah, kalau nggak mau beresin, lo yang belanja sama Zidan, gue gantian di sini." sahut Juna cepat.
Langit dan Zidan langsung saling pandang sebelum langit buru-buru menggeleng. "Enggak jadi, deh."
"Tuh, makanya jangan protes." Kevan terkekeh. "Udah, kita jalan sekarang?"
Juna mengangguk dan segera mengambil dompetnya. "Yuk, sebelum keburu sore."
Mereka yang kebagian tugas belanja segera bersiap, sementara yang lain menghela napas pasrah sebelum mulai beres-beres asrama yang sudah sedikit berantakan.
Naufal memandang sekitar, lalu mengedarkan pandangan ke teman-temannya yang masih sibuk menggerutu. "Oke, siapa yang mau mulai duluan?" tanyanya.
Arkan menatapnya malas. "Gue nyapu."
Zidan menghela napas. "Gue bagian cuci piring, deh."
"Gue nggak tau mau ngapain." gumam Naufal.
Arkan melirik ke sekitarnya dan menunjuk ke rak buku yang berantakan. "Lo beresin itu aja, tuh."
Naufal mendecak, tapi tetap menurut. "Iya, iya..."
Sementara itu, di supermarket, Juna dan yang lainnya sibuk memilih bahan makanan. Yuan sudah membawa beberapa bungkus mie instan, sementara Kevan sibuk memilih bumbu dapur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Haunted dormitory [END]
Horror"jangan pernah tinggalkan dia sendirian,jika kau tidak ingin dia celaka" "Bapak taukan asal usul asrama ini?" "WOY LIHAT ADA YANG KESURUPAN!!" "Kalian tau nggak,gue denger-denger ternyata asrama ini dulunya bekas tanah kuburan" bercerita tentang keh...