HIDDEN OBSESSION

25.4K 652 80
                                        

Selamat Membaca ♡

Buat kalian yang rajin vote dan komen 🫰🏻

• • • • • • •

Menyukai seseorang atau istilahnya nge-crush-in orang di masa sekolah terlebih itu di Sekolah Menengah Atas ternyata mampu mengubah hari-hari monoton atau membosankan menjadi penuh semangat. Awan mendung yang biasanya bertengger di atas kepala seketika menghilang tergantikan sinar mentari cerah, membuat hati riang gembira, sekali pun di hari itu ada mata pelajaran paling tak disukai, bakal diterjang saja terpenting bisa melihat orang yang ditaksir.

Pantas saja di saat-saat itu disebut sebagai butterfly era, ketika merasakan jatuh cinta, perasaan dibuat berdebar-debar layaknya ada banyak kupu-kupu yang berterbangan di dalam diri.

Tetapi, setiap hal pasti memiliki konsekuensinya tersendiri. Siap jatuh cinta, maka perlu juga siap untuk merasakan sakit hati, salah satunya adalah ketika orang yang ditaksir tak memiliki perasaan apa pun alias cinta sepihak.

Itulah yang dirasakan Yumei Kaluna selama empat bulan ini, mengejar cinta Kakak kelasnya bernama Hider Riordan, namun selalu berakhir mendapatkan penolakan.

Mungkin karena pengaruh memiliki zodiak Taurus yang dikenal gigih dalam mencapai tujuannya, pantang menyerah dan selalu bersemangat menghadapi tantangan, sehingga gadis yang lahir di bulan Mei itu tak kunjung mundur walaupun sudah ditolak beberapa kali. Mulai dari penolakan secara halus hingga yang kasar.

Si cantik Yumei yang pemberian namanya terinspirasi dari bulan lahirnya itu selalu memiliki gebrakan baru demi mengejar perhatian Hider; lelaki dingin, penyendiri dan jarang berbicara, sehingga beberapa murid menganggapnya sebagai lelaki misterius. Saking misteriusnya sampai mereka enggan mendekati lelaki itu, namun hal tersebut tak berlaku bagi Yumei Kaluna.

Seperti saat ini. Gadis berusia 16 tahun itu berjalan mundur di koridor sekolah, matanya berbinar-binar menatap Hider yang berada di sampingnya sedang melangkah maju berkebalikan darinya. Tak luput gombalan receh terlontar dari bibir merah muda ber-lipbalm strawberry itu. "Kak Hider padahal masih muda lho, tapi kok badannya udah kayak bapak dari anak-anak kita, ya?" Ia tersenyum sumringah, salah tingkah sendiri.

Berbanding terbalik dengan Hider yang hanya diam menampakkan raut wajahnya yang datar.

"Kakak tau nggak sama iklan obat nyamuk semprot yang iklannya kayak gini ... semprot nyamuk satu detik, bebas nyamuk sepuluh jam, menatapmu satu detik, terbayangnya berjam-jam."

Lagi, tak ada respon. Tapi Yumei tak masalah dengan hal tersebut. Malah ini bukan kali pertama dirinya diabaikan. Yumei sudah terbiasa.

"Kakak nggak tau, ya?" Raut wajahnya dibuat murung, namun tak lama kemudian bibirnya kembali memunculkan segaris senyum. Dia masih mempunyai seribu satu gombalan. "Oh iya, pantes aja beberapa hari ini aku selalu kalah setiap main catur bareng Papi, ternyata kingnya ada di sini."

Tampaknya kesabaran Hider mulai menipis, terlihat dari dirinya yang tengah menghela napas berat.

"Kak Hider tau nggak kalau aku pengen banget jadi pelukis? Kalau kakak pengen jadi pelukis juga atau peluk and kiss?" gombal gadis itu lagi. "Kak---" Bibir Yumei seketika terkatup ketika langkah Hider terhenti. Begitu pun juga dirinya. Tatapan bingung diberikannya pada lelaki berwajah tampan, namun datar itu.

"Sampai kapan lo begini? Nggak capek? Gue aja muak sama tingkah lo ini!" ujar Hider sarkas tak peduli jika di hadapannya ini adalah seorang perempuan.

Perlahan-lahan senyum manis di bibir gadis cantik itu menyurut. Meski sering sekali ia mendapatkan ucapan kasar dari Hider, tetap saja hatinya terasa sakit.

One Shoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang