Akasia Fumiko, Aktris yang membintangi Film The Miracle Of A Saintess sebagai Karakter Antagonis, Akasia Rosalie Amber. Putri Raja yang tidak diinginkan Rakyatnya dan bahkan Ayahnya sendiri.
Kesialan menimpanya ketika tahu Ia tidak hanya sekedar mem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara lembut yang samar-samar terdengar membuat Hansel yang baru bisa tertidur, kembali membuka kelopak matanya. Pria itu beranjak dari ranjangnya secepat kilat, dengan masih terhuyung-huyung Ia menghampiri Pintu Kamar.
Terlihat Grey yang berdiri di ambang pintu sedang berbicara dengan Akasia, namun ketika Ia baru akan mendekat mendadak langkahnya terhenti.
"Apakah Cameron sudah bangun?"
Apakah pendengarannya sudah eror karena semalaman mendengar dengkuran Grey secara nonstop. Tapi itu jelas-jelas suara Akasia, namun kenapa dia menanyakan bocah itu?!
Hansel menggeleng cepat. Tidak, mungkin pendengarannya benar eror. Dengan cepat Ia menghampiri Akasia dan mendorong Grey begitu saja, Ia tersenyum mendapat mata bulat itu melebar terkejut.
"Selamat pagi, Tuan Putri."
Akasia tersenyum kikuk seolah baru saja tertangkap basah. "Ah, selamat pagi Hansel."
"Kau kikuk?" Hansel menyipitkan mata membuat Akasia menggeleng panik.
"Ini sudah pagi, Paman Pemilik penginapan telah menyiapkan sarapan pagi untuk kita. Ayo kita turun." Akasia berupaya mengalihkan pembicaraan.
Hansel yang baru berniat membuka mulut, kembali menutup nya saat dengan menyebalkan Grey menyela.
"Makanan Manusia tidak buruk. Ayo cepat turun!" Grey dengan senyum lebar terlihat gigi, begitu menyilaukan mata.
Saat Hansel baru saja berniat menggenggam tangan Akasia, Gadis itu justru secara tidak sadar menghindar.
"Cameron juga perlu makan. Tolong bangunkan dia, Tuan Grey." Ucap Akasia melirik ke dalam Kamar.
"Oh, itu merepotkan.." Meski mengeluh, Grey tetap kembali ke Kamar untuk membangunkan Cameron.
Merasakan tatapan tajam dari seseorang di depannya, Akasia menoleh perlahan dan mendapati Hansel yang menatap nya dengan alis menukik.
Akasia meringis pelan mendapati itu. "Semalam kau tidur nyenyak, Hansel?" Tanyanya kembali mencoba mengalihkan pembicaraan.
Namun sepertinya kali ini tidak berhasil.
Tidak berekspresi, Hansel menatap iris hazel yang mencoba menghindari tatapannya itu. "Aku tidak tahu kalau kau sangat perhatian pada Bocah itu."
"T-tidak. Kau salah faham, aku hanya tidak ingin dia sakit dan merepotkan kita." Akasia dengan cepat mengelak.
"Kau--" Lagi-lagi seseorang menyela perkataannya. "Selamat pagi, Nona." Kepala merah itu tiba-tiba muncul dengan senyum menyebalkan. Jika bisa Hansel pasti sudah mengecat rambut merah itu menjadi warna-warni pelangi!
Menggeram, kesal. Tanpa membiarkan Akasia membalas sapaan calon Duke muda itu, Hansel sudah menarik pergelangan tangan Akasia untuk mengikuti langkah lebar nya.