Akasia Fumiko, Aktris yang membintangi Film The Miracle Of A Saintess sebagai Karakter Antagonis, Akasia Rosalie Amber. Putri Raja yang tidak diinginkan Rakyatnya dan bahkan Ayahnya sendiri.
Kesialan menimpanya ketika tahu Ia tidak hanya sekedar mem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Elliot pernah merasakan kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. Wanita bersurai hitam dan pemilik iris amber rose jernih. Istrinya, Hestia Helena.
Meski hampir seluruh Keluarganya Elliot habisi dengan tangannya sendiri, Wanita itu masih sudi untuk memaafkan nya.
Hestia dengan tulus belajar untuk menerimanya. Dengan senyuman manis dan segala bentuk perhatian yang Elliot dapatkan dari seorang Hestia, Pria itu masih saja mencoba abai dan mengira jika Wanita itu akan selalu ada untuk nya.
Sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh selalu Hestia dapatkan darinya. Berkali-kali meyakinkan diri jika Hestia ada untuk memenuhi syarat nya sebagai Raja dan memiliki seorang keturunan.
Hingga akhirnya Wanita itu pergi, senyumnya tidak pernah lagi terlihat yang tersisa hanya segala rasa hampa dan kosong setelah kepergiannya.
"Aku mencintaimu, Raja ku. Berjanji lah untuk hidup dengan baik, setelah ini. Tidak ada yang perlu kau sesali, aku bahagia menjadi Istrimu." Hestia menatapnya dengan senyum paling cantik di wajahnya yang pucat.
Elliot bisa mengingatnya dengan sangat jelas, hari terakhir Ia menatap Wanita yang selalu menunduk malu-malu padanya itu.
Ia sudah terlambat, Elliot mengatakan cinta pada Hestia untuk pertama dan terakhir kalinya. Saat itulah Elliot kecewa pada dirinya sendiri, seharusnya Ia bisa jujur pada diri sendiri dan menjaganya dengan baik.
Hari-hari gelap Elliot dengan segela penyesalan nya berakhir ketika Ia bertemu dengan Akasia, Putrinya yang selama ini Elliot kira turut pergi meninggalkannya.
Saat itulah Elliot berjanji untuk menjaga nya dan menyampaikan perasaan cintanya melalui caranya sendiri. Elliot tidak ingin merasakan kehilangan lagi untuk yang ke dua kalinya.
Meski tidak pandai mengekspresikannya Elliot sangat menyayangi Akasia, melebihi apapun itu.
Emerald itu bergulir memperhatikan cahaya jingga yang menyorot masuk melalui jendela ruangan yang sunyi ini dan menjadi satu-satunya penerangan.
Pria bersurai blonde itu duduk di Sofa single yang ada di ruang kerjanya dengan postur tegap nya, isi kepalanya benar-benar rumit dipenuhi banyak sekali masalah yang ada.
Cahaya secara perlahan bergeser menimpa lembut wajah Elliot bersamaan lukisan yang ditempatkan tepat di belakang kepalanya, Wanita dengan Gaun merah mudanya yang tampak memikat dan surai hitam panjangnya yang bergelombang tergerai indah.
Lukisan yang menjadi alasan utama mengapa Elliot jarang sekali menggunakan ruang kerjanya, Ia kemari hanya untuk mengenang kembali Wanita itu.
Elliot memejamkan mata, Ia seolah merasakan kehadiran Wanita itu di ruangan ini. Ruang kerjanya yang juga turut menjadi ruang kerja Hestia, mengerjakan tugasnya sebagai seorang Queen.