19

18.1K 1.2K 8
                                    

Usahakan nge vote!!
Typo Tandain!!


Malam ini adalah malam Minggu dan Devan bingung ingin kemana mau kerumah Dean, malas karena rumah Dean dan Ruman Devan sangat jauh bisa 1jam lebih ia sampai kerumah dean mau kerumah Sean tapi tadi Sean bilang ingin kerumah Gilang dan masalahnya Devan tak tau dimana rumah gilang, kan jadi bingung Devan mau kemana.

"Haaa andai gue punya no Laura" ucap Devan

"Besok² klok ketemu Laura gue minta dehhh no nya sambil pdkt" kekeh Devan

"Gue bosen anjirr" ucap Devan dengan memanyunkan bibirnya

"Ckk, gue laper tapi gue kan gak bisa masak" ucap Devan

"Gue jalan² bentar deh keluar cari makan sambil ngilangin bosen" ucap Devan dengan mengambil jaket dan kunci motornya itu



"MAHEN" Teriak Lio

Saat ini Lio berada di apartemen Mahen untuk mengajaknya keluar dengan bara.

"Hemm" dehem Mahen

"Ayok lah ikut ya ya ya" ucap Lio membujuk Mahen ikut dengan dia dan bara ke area balapan.

Mahen sejujurnya malas tapi ia lebih malas jika mendengar Lio ngerengek kepadanya.

"Ya" ucap Mahen langsung beranjak dari sofa kearah kamarnya berada

"CEPET GAK PAKEK LAMA AWAS AJA LO LAMA" teriak lio

"Jangan teriak Lio" ucap bara datar dan dibalas cengiran oleh lio

Tak lama Mahen turun dengan membawa Hoodie hitam dan topi yang sudah terpakai dikepalai nya itu.

"Numpang" ucap Mahen datar kepada bara, dan dibalas anggukan kepala oleh bara, bara bawa mobil jadi ia tak masalah jika Mahen numpang dengan nya.



Saat ini Devan sedang membeli sate.

"Mang 1 porsi sate ya sedang aja, dibungkus" ucap Devan dan dibalas ancungan jempol oleh mang satenya

Saat Devan sedang menunggu satenya di buat ia mendengar percakapan anak² seusianya yang tak jauh darinya itu.

"Bro Lo ikut gak, gue denger dipersimpangan Depan ada balapan" ucap pemuda 1

"Gas aja klok gue, Lo² kayak mana" ucap pemuda 2 dan dibalas anggukan kepala oleh pemuda yang lainnya

Devan yang mendengar langsung tersenyum lebar.

"Gue nonton dulu deh bentar doang" kekeh Devan dan menggambil pesanan nya itu dan langsung pergi ke area balapan yang dibilang anak muda² tadi



Saat Devan hampir sampai lokasi ia sudah melihat kalau diujung sana sudah rame dengan anak muda mudi.

"Gak nampak lagi" ucap Devan dengan berjinjit² dimotor nya itu

"Gue maju dikit lagi aja deh" ucap Devan dan menjalankan motornya agak majuan

Pada saat balapan sudah mau dimulai entah dari mana mobil polisi datang membubarkan rombongan muda mudi tadi, Devan yang panik tentu saja ingin langsung kabur, jangan sampai ia tertangkap oleh polisi.

Sangking paniknya Devan tak melihat kanan kiri hingga ia tak sengaja menabrak tumpukan ban otomatis Devan terpental dari motornya itu.

"Argggg" teriak Devan kesakitan, kaki dan tangan Devan tak sengaja tergores oleh batu lancip

"Ahh, aduhh sakit aduhh" ringis Devan dengan memegangi kakinya itu sesaat ia jadi teringat kenapa ia sekarang ada di dunia ini yang bukan dunia aslinya, ia mati karena hampir tertabrak truk karna rem nya blong.

Mengingat itu Devan rasanya ingin menangis ditambah dengan luka dikaki dan tangannya itu, ingin sekali Devan nangis kencang untuk saat ini tapi ia tahan.

Tiba² ada tangan yang terulur kearahnya langsung saja Devan mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang mengulurkan tangan itu.

Tapi ia tak bisa melihat siapa orang itu karna ia memakai topi yang dilapisi oleh topi Hoodie nya lagi, karena tangan nya tak diterima² oleh Devan otomatis orang yang mengulurkan tangannya itu langsung menyelipkan tangannya diketiak Devan dan menggendong Devan dengan ala koala, Devan yang mendapatkan serangan itu tentu saja terkejut dan langsung mengalungkan tangannya dileher orang itu.

Mau memberontak tapi untuk saat ini Devan tak bisa karena kakinya saat ini sangat² sakit mau protes tapi satu kata saja ia berucap air mata nya pasti akan langsung meluncur dan suaranya akan terdengar jelas jika ia sedang menangis, jadi ia memilih menggelamkan wajahnya diceruk laher orang itu.

Orang itu yang mendapatkan Devan tak memberontak tentu saja senang dan tersenyum miring, langsung saja orang itu membawa Devan kearah mobilnya yang sudah ada orang kepercayaan nya itu.

"Jalan" ucap orang itu dingin, Devan yang mendengar suara itu langsung bergidik ngeri

Orang asing itu yang menyadari Devan takut langsung saja mengelus punggung Devan, Devan yang mendapatkan elusan dipunggung nya itu langsung saja memejamkan kedua mata dan menduselkan kepalanya diceruk laher orang asing itu

"Wangi" ucap Devan dan langsung memejamkan kedua matanya, saat ini Devan tak memikirkan kalau ia belum makan, motor nya gimana, lukanya gimana parah atau tidak, dan dengan siapa dia sekarang.

Orang asing itu tentu saja senang dengan sikap Devan yang tak memberontak ini, ia sangat² menginginkan Devan manjadi miliknya hanya untuk nya.

"You are Mine DEVANO ATTARIK" bisik orang itu di samping kuping Devan

*Hayoo kira² siapa wkwk

*Usahakan nge vote ya beb

DEVANO ATTARIK [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang