16

18.1K 1K 0
                                    

Typo!!!
Tap tap vote!!!




KANTIN

Sekarang Devan berada di kantin untuk mencari temannya, pandangannya tertuju kepada meja paling pojok sebelah kanan.

"Dah dari tadi kalian" ucap Devan yang baru sampai di meja temannya itu

"Lumayan, dari mana lo" ucap Sean

"Kelas ini anak lah" jawab Devan dengan menunjuk Dean dengan dagunya

"Ngapain Lo kekelas Dean, Lo tau gak gue dari tadi nyariin Lo Bangs*t" ucap Sean kesal

"Hehe sorry², lagian Lo dari mana si klok emang Lo langsung keluar kelas waktu bel istirahat kenapa dijalan kita gak ketemu" ucap Devan

"Ruang guru" ucap Dean yang dibalas anggukan kepala oleh Devan

"Tumben Lo mau kekelas dean, pasti ini ada apa²nya ngaku Lo" ucap Sean

Devan yang mendapat pertanyaan seperti itu tentunya bingung mau jawab apa.

"Iya ngapain kekelas gue" tanya Dean, Devan yang ditanya Dean tentu saja tak bisa menghindar

"Lo sekelas kan sama Laura" ucap Devan, Dean hanya menganggukkan kepalanya

"Trus hubungan nya apa sama si laura² itu" ucap Sean

"Nahh itu, masalahnya gue naksir sama Laura" kekeh Devan, Dean Sean dan Gilang yang mendengar itu tentu saja terkejut mereka sangat² tau siapa Laura itu, dan anehnya temanya mereka ini suka sama laura

"Lo serius" ucap Sean

"Iyalah emang kenapa" jawab Devan

"Jangan² Lo juga naksir sama Laura ya, gak² Laura itu punya gue" ucap Devan cepat

"Idihhh apa²an Lo mana ada gue suka sama Laura" jawab Sean

"Bagus deh" ucap Devan Langsung menyambar makanan Sean

"Anj itu makanan gue Bangs*t" ucap Sean

"Minta dikit doang, lagian klok gue belik dah gak keburu bentar lagi masuk" ucap Devan menghabiskan makanan Sean

"Sial*n" ucap Sean



Pelajaran sudah selesai Devan saat ini sedang membereskan barang-barangnya untuk dimasukan ke tasnya.

"Hah, akhirnya pulang juga" ucap Devan sambil berjalan untuk keluar kelas, tapi setelah ia keluar kelas ia malah bertemu dengan Lio, dan sialnya kenapa harus ada Mahen dan bara, klok bara ia oke² saja tapi ini Mahen orang yang hampir ia tabrak tadi.

"Devan" panggil Lio

"Lo ngapain disini, mau nyari siapa" ucap Devan cepat

"Lo" ucap Lio

"Gue" ucap Devan sambil menunjuk dirinya sendiri, dan dibalas anggukan kepala Lio, tak lama Lio mengeluarkan sebuah undangan warna hitam putih.

"Nanti malam gue ultah, Lo Dateng ya" ucap Lio, sambil menyerahkan undangan itu dan diterima baik oleh Devan

"Gak janji" jawab Devan, Lio yang mendengar itu tentu saja langsung lesuh

Devan yang melihat Lio seperti itu langsung gak enak hati.

"Gue bukan maksud mau nyakitin hati Lo, tapi kan Lo tau yaa, gue juga punya urusan, klok ada waktu gue Dateng, lagian gue juga belum nyari kado buat Lo" ucap Devan panjang lebar supaya tidak membuat Lio sakit hati

"Ahhh gue ngerti kok, klok masalah kado gak sah repot² gue gak butuh kado gue cuman butuh Lo hadir doang di pesta gue" jawab Lio

"Okey deh" ucap Devan dan ingin langsung meninggalkan ketiga orang itu, tapi sebelum ia meninggalkan ketiga nya mata Devan tak sengaja bertatapan dengan netra hitam pekat itu, dan itu membuat tubuh Devan menjadi kaku, dan apa²an seringai nya itu, itu membuat tubuh Devan menjadi kaku sekakunya, langsung saja Devan memutuskan pandangan nya itu dan lari dari hadapan ketiganya.



PARKIRAN

"Dev, kok lama" ucap Sean yang duduk diatas motornya itu

"Ada urusan bentar tadi, sorry buat kalian nunggu lama" jawab Devan

"Dah gapapa" ucap Dean

"Lo dapet undangan gak dari Lio" tanya Sean ke Devan

"Lo tau dari mana" tanya balik Devan

"Si anj ditanya mana nanyak balik" ucap Sean

"Dapet" jawab Devan

"Nahh rencananya gue mau nyari kado Lo ikut gak" ucap Sean

"Dean Gilang" tanya Devan terhadap kedua temannya itu

"Dean dah ada katanya, Gilang gak bisa soalnya ini mau langsung pulang kekediaman Utama, jadi gue yang mewakilin" jawab Sean panjang lebar

"Yaudah bareng deh kita" ucap Devan

Langsung saja mereka berpencar untuk ketujuan masing².



*Tap tap vote!!

DEVANO ATTARIK [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang