S O N G O L I K U R

63.8K 1.6K 59
                                    

⚠️WARNING🔥

Selamat datang dan selamat membaca

~~~*~~~

Biarlah ponakannya itu sedang dimabuk asmara.

"Ealah cah nom." (Astaga, anak muda)
Gumamnya seraya terus berjalan ke depan.

"Ke kamar nggeh." Bisik Adinata mulai memberat.

Cahaya paham nafsu suaminya sudah muncul kepermukaan.

Ia mengangguk saja, Adi bangkit dari duduknya.

Membersihkan dulu tangan mereka yang lengket adonan di sebuah pancuran kran kecil di sekitar sana.

Cahaya memandang raut serius suaminya, ia tersenyum tipis.

"Ayo."

Adi meraih cardigan Cahaya dulu yang berada di sampiran pondok, memakaikan cepat lalu ia gandeng istrinya untuk naik tangga menuju kamarnya.

~~~~*~~~~

"Lho Fik? Wes toh adonane?"

Bulek Fika memilih untuk menyusul saudari perempuannya ke depan.

Ia gugup mau jawab apa.

"Fika?"

"Hah? Oh belum mbak, eh udah–"

Mamah Saras mengerutkan keningnya bingung, kenapa dengan adiknya?

"Kamu kenapa toh Fik?"

Bulek Fika menggeleng pelan, bibirnya mengulum senyum.

Haduh, kok jadi dirinya yang salah tingkah toh.

"A-aku mau lihat-lihat dulu disini mbak, hehe.."

"Lah terus Cahaya piye kamu tinggal sendiri?"

Bulek Fika menelan ludahnya sendiri, sendiri apanya orang sudah di temani Adi kok, ekhem:)

Tapi ia tak berani bicara begitu, bulek Fika hanya tersenyum.

Mamah Saras menggeleng tak habis pikir, "yawes tak nyusul Cahaya dulu."

"Eh—ndak usah mbak!" Cegah bulek Fika tiba-tiba.

Mamah Saras tentu kaget, kenapa toh?

"Udah toh biarin aja, Cahaya biar fokus nguleni bagiannya. Udah mbak disini aja, mau aku bantu toh mbak? Mana sing belum?"

Meski bingung, mamah Saras akhirnya duduk kembali lalu di susul adiknya.

Keduanya pun mulai lupa dengan niat sebelumnya.

Diam-diam bulek Fika bernafas lega dalam hati.

"Hampir aja."

~~~~*~~~~

Sedangkan didalam kamar Adinata.

Sepasang suami istri itu sedang asik berciuman, Cahaya berjalan mundur dan Adinata semakin merangsek maju.

Pintu kamar sudah terkunci rapat.

Decapan ciuman mereka terdengar manis, Cahaya mengalunkan kedua lengannya ke leher suaminya.

"Emmhh..."
Desah tertahan nya saat Adi semakin intens menciumnya.

Pinggang rampingnya terasa di belai mesra oleh sang suami, langkah kaki mereka pelan tapi pasti mulai mengarah ke ranjang berukuran besar itu.

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang