Zetta sungguh tertawa dalam hati saat melihat penampakan Arjuna yang berkeringat deras, walau jelas sekali dia terlihat tampan dengan keringat itu.
Dia memang cocok sebagai pemeran utama pria, auranya memang tidak main-main. Tapi di hadapan Zetta siapalah dia, hanya cowok brengsek yang memperbudak dirinya dengan label kekasih.
Saat mengantarkan dirinya pulang, Arjuna membawa Zetta ke sebuah apartemen miliknya yang memang sering mereka gunakan untuk berduaan, namun Zetta menolak, dia bilang ingin pulang ke rumah agar bisa menenangkan pikiran.
Sepanjang naik ke apartemen sampai turun, Arjuna menggendongnya ala bridal style , Zetta juga tidak berniat untuk turun, biar saja cowok itu kepayahan menggendong dirinya.
Di antar sampai depan pagar rumah sederhana milik ibunya, Zetta memperbaiki rambutnya yang acak-acakan karena bersandar pada dada bidang Arjuna, sedikit banyaknya dia memang sekalian modus.
Tangan Arjuna lagi-lagi terangkat, mengelusi pipi kanan Zetta, "kamu jangan nangis lagi, aku jadi sedih liatnya"
Halah, pulang dari sini juga lo bakal berduaan sama Canitta.
Busuk memang hati Zetta ini.
Meneguk ludahnya, Zetta berkata dengan sorot mata penuh tersakiti yang dia punya, "Ajun..." Ucapnya dengan nada putus asa.
"Ya, sayang?" Jawab Arjuna dengan nada lemah lembut.
Kampret nih cowok, bagus banget aktingnya buset.
"Aku pikir lebih baik kita udahan aja"
Dapat Zetta lihat sorot mata Arjuna yang terkejut, tidak menyangka Zetta akan memilih mengakhiri hubungan mereka padahal Arjuna tahu seberapa cinta gadis itu akan dirinya.
Dalam novel pun, Zetta tidak pulang dari pesta, dia menginap di hotel tempat acara, menunggu Arjuna datang dan memeluk cowok itu semalaman penuh karena takut akan keberadaan Canitta.
"kenapa....?" Arjuna masih tercengang, tidak bisa mengontrol wajahnya.
"Aku gak bisa sama cowok yang udah punya ikatan sama cewek lain"
Mata Arjuna mengerjap beberapa kali, "sayang, aku sama Canitta cuma tunangan, aku sama sekali gak cinta sama dia"
"Tetap aja, aku gak mau di cap buruk sama orang lain, lambat laun kamu pasti juga bakal cinta sama dia"
"Enggak, aku--" ucapan Arjuna terhenti saat Zetta mundur dari dekapannya, cowok itu mengigit lidahnya menahan umpatan.
"Sayang, kamu bercanda kan?" Arjuna mencoba meraih tangan Zetta namun gadis itu beringsut mundur dan menangis terluka.
"Kalau kamu emang pilih aku, telfon Canitta sekarang juga, batalin tunangan kalian" Zetta mengancam.
"Aku gak bisa lakuin itu, aku baru tunangan, mama pasti bakal kecewa, kamu bisa ngertiin aku gak sih?"
"Kamu juga bisa ngertiin aku gak sih? Kamu mau aku ngejar-ngejar orang yang udah tunangan sama cewek lain?"
Mata Arjuna menggelap, jelas dia tidak menyangka Zetta akan meminta putus, "kamu serius mau putus?"
"Iya...." Ucap Zetta dengan nada yang terdengar tidak yakin, dalam hati sih yakin banget.
"Dengar, aku gak bakal ngejar kamu kalau kamu mau putus sekarang, aku gak bakal nemuin kamu lagi, pikir baik-baik"
Zetta menahan senyum lebar, dia tampilkan wajah penuh kesakitan dengan mata berkaca-kaca, tidak d jawab namun mengeluarkan isakan penuh keraguan, "hikss...."
Arjuna mendengus, "terserah kamu" balasnya, lantas cowok itu memasuki mobil, menjalankan dengan kencang tanpa menoleh ke arah Zetta lagi. Gadis itu pasti akan menghubunginya besok, mana mungkin tidak, Zetta banyak bergantung pada Arjuna.
Gadis itu mungkin hanya emosi sesaat, pikir Arjuna dalam hati, "besok pagi kalau dia datang ke apartemen, gak bakal gue ladenin" Arjuna mengumpat, memajukan mobil dengan kecepatan tinggi di tengah jalanan malam yang mendung.
_________________________Pagi hari yang cerah, Zetta memakai seragam sekolah, menyisir rapi rambut panjangnya yang bergelombang, memakai bedak tipis-tipis dan lipbalm agar bibirnya tidak kering sekaligus pucat.
Menenteng tas sekolahnya, Zetta menuju ruang makan, ada sarapan yang di buat oleh ibunya, namun sejak datang tadi malam, Zetta tidak melihat ibunya sama sekali, pun pagi ini, ibunya telah berangkat pergi lebih dahulu.
Setelah di telusuri, Zetta ini tidak miskin-miskin amat kok, ibunya bekerja sebagai pegawai di sebuah perusahaan, rumahnya bukan rumah gubuk akan rubuh seperti di film-film, justru rumah ini nampak rindang dan sederhana.
Memang orang-orang di sekitarnya saja yang terlalu kaya, makanya tipe sederhana seperti dirinya di sebut miskin.
Menuju sekolah menaiki ojek pangkalan, Zetta merasa hidupnya baik-baik saja, tidak buruk juga menjadi figuran yang tidak punya peran.
Dia tidak perlu kesusahan menjadi orang baik seperti Canitta, atau merencanakan kejahatan sebagai antagonis.
Sambil bersenandung memasuki sekolah, Zetta dengan sengaja menabrak Zeus yang sedang asik bermain game di ponsel.
Cowok ini memang sedikit menggemaskan.
"Ya ampun, lo ini bisa jalan dengan benar gak sih, lihat-lihat dong" Zeus menggerutu marah, sambil menyalahkan Zetta.
"Ya ampun, pagi-pagi udah marah aja" sahut Zetta sambil tertawa kecil, membuat Zeus memutar bola mata jengah.
Memasukkan ponselnya ke dalam saku, Zeus menatap Zetta dari atas sampai bawah, "tumben hari ini gak menor, biasanya kesekolah kayak ke kondangan"
"Kenapa? Gue terlihat cantik natural gini?"
"Idih, kepedean" Zeus memutar bola matanya jengah.
"Gue gak kepedean, gue cantik kan Kevin Li?" Zetta menoleh, menatap pada laki-laki di belakang Zeus yang sedari tadi memperhatikannya tanpa berkedip. Zetta lihat namanya di name tag yang terpasang di dada kiri.
Cowok itu mengangguk spontan, membuat Zeus melotot ke arahnya.
"Jangan sok cantik!" Balas Zeus sambil melindungi Kevin Li di belakangnya.
"Gue gak sok cantik, tapi gue emang cantik" Zetta tertawa, tawa manis yang membuat si cowok Kevin Lio makin memperhatikan, lantas gadis itu melambaikan tangan, berlalu pergi dari sana dengan langkah ceria.
Zeus masih memperhatikan, "putus dari Arjuna ternyata ngebuat dia stress"
"Tapi dia makin cantik" ujar Kevin menyahut.
"Yaa karena mau ngegaet cowok lain, aduh lo jangan terpesona deh, dia tuh suka morotin"
Kevin berkedip, "gue kaya raya"
"Maksud lo?" Zeus berbalik, menatap pada Kevin dengan wajah mencurigai, "orang kayak Zetta itu gak cocok di jadiin pasangan, cocoknya di jadiin gundik, sama kayak yang Arjuna lakuin" balas Zeus, lantas cowok itu melangkah meninggalkan Kevin sendirian, memperhatikan kepergian Zetta yang kini berjalan lenggak-lenggok bak model internasional.
_______________________Sabar-sabar, yang muncul baru Arjunaaa, Zeus tuh masih di jadikan opsi sih, tapi kayaknya nggak deh wkwk
Spam next disiniiiiiiii 🔥🔥🔥

KAMU SEDANG MEMBACA
Boys With Luv
FantasyZetta Maharani hanya seorang gadis yang ingin memperjuangkan masa depannya. Dia bahkan rela meninggalkan kampung halamannya untuk menggapai mimpi serta cita-citanya. Tapi bagaimana kalau dia tiba-tiba saja memasuki sebuah novel dark romance yang set...