BAB 5 - PERMAINAN BARU
Aqeela berdiri dengan kaki kokoh di lantai, menatap Harry tanpa gentar. Cahaya dari layar komputer di belakang cowok itu menciptakan siluet di wajahnya-dingin, misterius, dan sedikit... menantang.
"Lo pikir gue bakal nyerah gitu aja?" suara Aqeela terdengar santai, tapi matanya berbinar dengan rasa penasaran yang nggak bisa dia sembunyikan.
Harry nggak langsung menjawab. Dia hanya menyandarkan punggung ke meja di belakangnya, melipat tangan di dada. "Lo udah tahu sesuatu yang seharusnya nggak lo tahu."
Aqeela mengangkat alis. "Lo bikin itu kedengeran kayak gue nemuin mayat di sini."
Harry menatapnya tanpa ekspresi. "Sama aja."
Aqeela tertawa pelan. "Berlebihan banget."
Tapi Harry nggak ikut ketawa. Tatapannya tetap tajam, seolah sedang mengukur sejauh mana dia bisa mempercayai Aqeela.
Dan di saat itu, Aqeela sadar... Harry nggak takut dia tahu.
Cowok itu hanya sedang menilai apakah dia akan jadi ancaman atau tidak.
Aqeela menarik napas dalam, berusaha membaca situasi. "Lo nyelundupin ini semua ke dalam Asrama 9 Ilmu, kan?"
Harry tetap diam.
"Tapi itu nggak mungkin," lanjut Aqeela, berjalan pelan ke meja tempat beberapa perangkat elektronik terhubung. "Setiap barang diperiksa. Pihak sekolah bener-bener ketat soal teknologi. Nggak ada yang bisa masukin laptop, HP, bahkan smartwatch sekalipun. Tapi lo... lo bukan cuma punya laptop." Dia melirik layar komputer yang masih terbuka. "Lo punya markas sendiri."
Harry akhirnya bersuara. "Lo terlalu banyak ngomong, Calista."
Aqeela tersenyum miring. "Dan lo terlalu banyak menyembunyikan."
Suasana di ruangan itu hening selama beberapa detik.
Lalu, tiba-tiba... Harry bergerak.
Dengan satu langkah cepat, dia berdiri tepat di depan Aqeela. Jarak di antara mereka hanya beberapa inci.
Aqeela menahan napas, nggak karena takut, tapi karena intensitas di mata Harry begitu tajam.
"Lo mau apa, Aqeela?" suaranya rendah.
Aqeela menahan diri untuk tidak mundur. "Gue cuma penasaran."
Harry menghela napas, lalu berbalik, berjalan kembali ke kursinya. "Penasaran bisa bikin lo masuk ke masalah yang lo nggak bisa keluar darinya."
Aqeela mengangkat bahu. "Gue selalu bisa keluar dari masalah."
Harry mengetik sesuatu di keyboardnya, lalu layar di depannya berganti ke tampilan penuh kode yang bergerak cepat. "Kita lihat aja."
Dan tanpa Aqeela sadari... malam ini adalah awal dari sesuatu yang nggak pernah dia duga sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HARQEEL
FanfictionAqeela nggak pernah benar-benar peduli sama Harry. Buat dia, cowok itu cuma "salah satu anak Asrama" yang kebetulan ada, tapi nggak pernah masuk dalam radarnya. Harry terlalu pendiam, terlalu dingin, dan lebih sering tenggelam dalam laptopnya daripa...