Semua berawal dari Rylan yang terbangun. Rylan bangun dari tidurnya pada jam setengah 5 pagi, di mana beberapa ada yang sudah bangun dan juga belum bangun dari tidurnya.
Karena merasa haus Rylan beranjak menuju dapur yang berada di lantai 1. Berjalan menyusuri tangga hingga sampai di dapur dan langsung saja Rylan meminum air putih.
Di dapur hanya ada dirinya sendiri, karena Izal biasanya bangun jam 5 an. Sebenarnya ada beberapa pelayan yang sedang membersihkan mansion.
Setelah minum, Rylan berjalan ke arah ruang tv. Terduduk di sofa sana, dan melamun. Entah apa yang Rylan lamunkan.
Menengok ke arah belakang, di mana kamar Izal berada. Rylan berpikir sejenak sebelum akhirnya ia berdiri dari duduknya.
Berjalan menuju kamar Izal, membuka pintu dengan perlahan dan masuk ke dalam. Terlihat Izal yang sedang tertidur bersama Kevian.
Rylan melirik sejenak, belum memproses apa yang dilihatnya.
"Ouhh. Masih tidur, sama Kevian juga" batin Rylan mengangguk. Hingga beberapa detik kemudian Rylan tersadar.
"Tunggu?! KEVIAN?!!" Rylan membelalakkan matanya.
"Aaaaa!! Kakak kenapa malah tidur bareng dia?! Kan kita udah bilang kalian jangan deket-deket!" Ucap Rylan berteriak.
Membuat Izal yang masih tertidur terjengit kaget hingga langsung berdiri dari tidurnya. Lalu menghampiri Rylan.
"Ada apa?!!" Ucap Izal dengan jantungnya yang berdetak kencang dan nafas memburu. Izal membulak-balikkan badan Rylan takut ada yang terluka.
"Kakak! Kenapa Kevian tidur di sini?!!" Jerit Rylan menunjuk ke arah Kevian yang tidurnya tidak terganggu sedikitpun.
Mendengar hal itu membuat kaki Izal lemas dan merosot ke bawah terduduk dengan memegang dadanya, menetralkan detak jantungnya yang berdetak sangat kencang.
Rylan panik, lalu berjongkok untuk melihat keadaan Izal.
"Kakak?! Kakak kenapa?!" Ucap Rylan memegang bahu Izal.
"Rylan jangan kagetin Kakak begitu!" Balas Izal masih dengan nafas yang memburu.
"Maaf Kak! Gak bakal Rylan ulangin lagi" ucap Rylan seraya menundukkan kepalanya merasa bersalah.
Izal menghembuskan nafas terakhir dan meninggal akibat serangan jantung.
"Kakak? Kakak?! Kak!!" Rylan mengguncangkan tubuh Izal dengan kuat, berharap agar Izal bangun dengan segera.
Rylan menangis dengan keras. Terus meminta maaf dan meminta Izal untuk bangun. Tapi naas Izal sudah meninggal akibat serangan jantungnya.
"KAKAK!!!!" Jerit Rylan untuk terakhir kalinya. Hingga akhirnya dia terbangun dari tidurnya dengan jantung yang berdetak kencang dan nafas yang ngos-ngosan, serta air mata yang mengalir.
Melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 3 pagi. Lalu melihat ke arah sekeliling dan ternyata dirinya beserta Revinn dan Kevian masih berada di ruang game.
Ketiganya ternyata tertidur di ruang game sana, setelah makan malam dan bermain game lagi.
Terlihat selimut dan bantal yang dipasangkan oleh Izal pada mereka agar tetap hangat. Meskipun di dalam ruangan tersebut memakai karpet sebagai penghangat.
Rylan membuka selimut yang dipakainya. Lalu berdiri dan keluar dari ruang gam tersebut.
Rylan segera turun menuju kamar Izal, terlihat Izal masih tertidur nyenyak. Menghampiri ranjang Izal dan meletakkan tangannya di bawah hidung Izal.

KAMU SEDANG MEMBACA
BabysitterBoy
RandomTertarik? Silahkan baca saja!!!! No BL!!!! No Romance!!! +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ "Kakak!! jangan pergi Kak" tangis seorang remaja. "apasih! pake nangis segala kek bocah aja" "Kakak! nanti kita sendirian" "udah mau lulus SMA gitu masa tak...