"a-ahh.. ahh.." -Steven
"aghh.. Mmm.. r-rasanya aneh.. keluarkan jarimu.." -Steven
"ga nyangka.. baru 2 jari, sempit bener.." -Liam
Liam terus menggerakkan kedua jarinya didalam lubang Steven dengan cepat dan itu membuat Steven mencengkram kasur nya dengan erat, dan bahkan Steven merasa benar benar aneh saat kedua jari Liam masuk kedalam dirinya sehingga dia mengeluarkan beberapa desahan, Liam yang mendengar desahan Steven tentu saja membuatnya semakin bersemangat dan bahkan semakin menegak.
Dia terus terusan melanjutkan apa yang dia lakukan, Liam menggigit bibir nya sendiri karena melihat Steven yang sudah kacau di bawahnya dan itu membuat joni nya di bawah sana mengamuk ingin keluar dari sarangnya."sial.. gua ga tahan lagi" -Liam
"eghh.." -Steven
"cih.." -Liam
Liam membuka celana nya dan mengeluarkan penis nya yang sudah menegang dengan sempurna bahkan itu sudah siap untuk masuk ke dalam lubang Steven, dia lalu mengeluarkan kedua jarinya dan menggosok gosok penis nya
"tahan ya.." -Liam
"e-em.. hiks.. hiks.." -Steven
"ha?.. kok.." -Liam
Tiba tiba saja Steven menangis dan itu membuat Liam merasa sedikit bersalah namun dia juga gemas melihat Steven yang menangis dibawah sana
"kenapa nangis? gua belum masuk" -Liam
"hiks.. t.. takut.." -Steven
".. takut? haha! takut? apa yang perlu ditakuti?" -Liam
"sakit.. takut nanti itu sakit.. hiks.." -Steven
"heh.. gak, ga sakit" -Liam
"b-benarkah?.." -Steven
"yah, ga sakit" -Liam, Mendengar perkataan Liam yang bilang tidak sakit, Steven mengangguk percaya
"gua bakal masukin, tahan oke?" -Liam
"mm.." -Steven mengangguk
Jlebb!
"AHK!!" -Steven
Dengan sekali hentakan Liam memasukkan penisnya tanpa ampun di dalam lubang Steven, dia langsung merasakan lubang Steven yang meng ketat di sekelilingnya dan itu terasa sangat nikmat, saat dia merasakan lubang yang hangat dan juga ketat.
"ahh.. ketat bener.." -Liam
"hiks.. hiks.. s-sakit.." -Steven
"hm..?" -Liam
Liam melihat Steven yang sudah menangis di bawahnya sampai sesenggukan dan itu membuat liam merasa gemas, dia lalu mencondongkan tubuhnya ke depan wajah steven.
Dengan lembut Liam mencium bibir Steven untuk menenangkan nya, dia juga mendiamkan penis nya selama beberapa menit disana supaya Steven tidak terlalu merasakan sakit, saat sudah merasakan steven yang sedikit tenang dia lalu melepaskan ciuman nya dan mulai sedikit bergerakMerasakan Liam yang mulai bergerak Steven sedikit meringis kesakitan dan menangis,Liam lalu meraih tangan Steven dan dengan erat dirinya menggenggam tangan steven.
"ahhh.. ahhh.. hiks.. eghh.. s-sakit.." -Steven
"ssttt.. nanti ga bakal sakit.." -Liam
"eghh.. ahh!.. ahh!.." -Steven
"ah.. sempit bener..shh.. damn.." -Liam
"aghhh~.. ahhh.. l-liam a-aku ga kuat.." -Steven
"shh, gua baru mulai.. tahan." -Liam
