N E M L I K U R

59.1K 1.4K 31
                                    


Siang🤗

Nana up lagiii

Kalian suka Nana up pagi/siang/malam?
Komen disini 👉🏻

Enjoyy sayang😘🫶🏻

Selamat datang dan selamat membaca

~~~*~~~

Tamu akhirnya benar-benar pulang tepat pada pukul 22.30 malam.

Mamah Saras, juragan Jaya juga Bimo sudah bersiap akan pulang kerumah.

"Mah, kenapa ndak nginap aja toh? Udah malam banget ini." Cegah Cahaya lembut.

Mamah Saras jadi tersenyum lembut, menantunya ini pembawaannya kalem sekali.

"Besok kan ada acara masak-masak dirumah ayah, kamu kesana aja sama Adi."

Oh iya, besok sudah mulai mempersiapkan untuk acara resepsi mereka lusa.

"Nduk, besok Bimo juga masih harus sekolah. Jadi, kami tetep pulang malam ini, ndakpapa yo?"

Keduanya berpelukan hangat.

Yang di tuju sedang menatap lekat mbak iparnya.

Dan itu langsung di notice Adinata dengan memeluk pinggang sang istri.

Bimo yang melihat jelas bad mood!

Bocah SD itu lekas melengos sambil memonyongkan bibirnya kesal.

Ngambek adek gemoy ini pemirsa:)

Juragan Jaya paham, beliau mengulum senyum geli.

"Pak Wisnu, saya beserta istri dan putra bungsu pamit, besok mampir lagi ke sini."

"Enggeh juragan, terimakasih sampun tumot bantu-bantu disini dari pagi. Maaf jadi merepotkan." Ujar Wisnu segan, sungguh.

Meski mereka sudah besanan tapi keseganan nya tetap mendarah daging, lelaki baya di depannya ini adalah bossnya.

Jaya tersenyum kecil, ia menepuk pundak Wisnu. "Jangan sungkan, kita berbesan sekarang."

Wisnu tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih.

Ia tak pernah menyangka bahwa akan berbesan dengan bos nya.

Juga sama sekali tak menyangka akan ada titik takdir mengejutkan ini.

Namun, di satu sisi Wisnu lega.

Ia tak salah melepas Cahaya dengan pria sebaik Adinata.

Wisnu bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri, betapa Adi sangat menjaga juga memanjakan putri semata wayangnya.

Mobil juragan Jaya berlalu meninggalkan pekarangan rumah sederhana Wisnu.

Cahaya nampak melambaikan tangan, setelah itu Wisnu menyuruh pengantin baru itu masuk istirahat.

Mereka pasti lelah sehabis acara tadi, meski tidak besar. Tapi cukup melelahkan juga.

"Kalau butuh apa-apa, panggil bapak yo. Bapak di kamar sebelah."

Rumah benar-benar sepi, para rewang sudah pulang semua.

Kini tinggal Cahaya, Adi dan juga Wisnu.

"Enggeh pak."
Sahut Adi sopan, Cahaya mengangguk mengiyakan.

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang