BAB 2

23.5K 1.6K 115
                                        

Lalu lalang langkah kaki manusia juga suara ramai dari pembawa acara terdengar bersahut-sahutan dalam telinga Zetta. Gadis yang masih merasakan pusing di kepalanya itu membuka mata, sejenak ada rasa pahit alkohol di mulutnya, Zetta mengerutkan kening, apalagi saat melihat situasi yang menurutnya aneh.

Dia ada di sebuah ballroom yang di hias sedemikian rupa, tirai juga lampu-lampu berwarna baby blue yang sangat indah, dekorasi bunga hidup terletak di dinding-dinding ruangan yang membuatnya terlihat cantik sekaligus elegan.

"Disini lo rupanya"

Zetta menoleh, menemukan seorang laki-laki yang menatapnya sambil tertawa.

"Lo ini benar-benar galau ya? Maskara lo tuh luntur"

Mengerutkan kening, Zetta bangkit dari jongkok, dia tengah berada di pojokan pesta, Zetta menatap heran situasi aneh di sekitarnya sebelum kemudian menoleh pada laki-laki tersebut.

"Lo siapa?"

Cowok itu mengerutkan kening sejenak, "gue Zeus" ujarnya singkat.

"Ini di mana?"

Zeus lagi-lagi mengerutkan kening, namun menghembuskan nafas lelah, "lo kayaknya amnesia dadakan gara-gara ngeliat mantan pacar lo tunangan" ungkapnya yang membuat Zetta makin keheranan.

"Gue gak punya mantan"

"Hahaha" Zeus tertawa norak, yang membuat Zetta hampir melayangkan tamparan pada cowok itu, "jadi lo gak ngakuin Ajun sebagai mantan lo lagi?"

"Terserah, lo ini makhluk apa?"

Zetta tatap pakaian Zeus yang formal, dia tampak gagah, mempesona dan tampan, khas pemuda yang akan di sukai banyak wanita kalau saja dia tidak membuka suara.

"Makhluk? Lancang banget mulut lo ini, lo gak tau gue siapa?"

"Emang lo siapa? Anak Dewa? Atau keturunan raja-raja?"

Zeus mendengus, berkacak pinggang sambil menatap Zetta kesal, "Kirana Zetta, lo ini benar-benar lancang"

"Siapa suruh sok akrab sama gue-- waiitt!!"

"wait wait, lo gak bisa bahasa Inggris" Zeus lagi-lagi berkomentar.

"Kirana Zetta? Nama gue Zetta Maharani"

Zeus memutar bola lelah, sejenak dia menoleh ke arah panggung saat suara tepukan terdengar dari sana, "tukar cincin tuh, lo gak mau nyumbang lagu harusnya aku yang di sana?"

Zetta ikut menoleh, menemukan seorang laki-laki dan perempuan yang tengah berbahagia, ohh jadi ini pesta pertunangan?

"Mata lo biasa aja liatnya" ujar Zeus lagi saat Zetta tidak berhenti menatap kesana.

"Gue emang biasa aja, lo ngarep gue roll depan sambil ngeliatin mereka?"

Zeus tertawa, tawa remeh yang membuat Zetta berdecak kesal di tempat, "harusnya lo nangis kejer karena sumber uang lo lagi tunangan sama cewek lain"

"Gue gakk--" perkataan Zetta terhenti, saat sebuah ingatan tentang percakapannya di club' malam bersama seorang pria tiba-tiba masuk.

"..........salah satu cowok yang paling sempurna itu namanya Zeus, sama kayak nama dewa Yunani yaitu dewa peperangan, nah bedanya Zeus yang ini suka tawuran......"

"Nama lo Zeus?" Tanya Zetta pelan, mungkin hanya kebetulan saja kan? Nama Zeus itu benar-benar unik sih, tapi bukan berarti di seluruh dunia ini tidak ada yang namanya Zeus.

"Menurut lo?"

"Terus nama cowok yang tunangan di sana siapa?"

Zeus menyentakkan kepala, menatap pada arah telunjuk Zetta, "maksud lo mantan pacar lo itu?"

Boys With Luv Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang