Bertemu lagi sama couple Dewa & Matahari di season 2 ini🤍
Warning⚠️: Cerita yang kemarin telah di plagiat oleh unsername Instagram @clarisaputri07utami yang sudah di arsip karya nya karna kekalahannya.
Yang mau plagiat, pergi.
Dan yang cuma siders, pergi juga.
Iya saya ngusir, karna membuat tulisan ini banyak usahanya. Bahkan sampe di plagiat.
FOLLOW SEBELUM BACA, TAKUT DIKEMUDIAN PARTNYA AKU PRIVATE.
Alurnya diubah dikit aja, dan ada dua nama karakter yang ku ubah, selebihnya sama kok.
Maaf bukan maksud aku sombong untuk menyuruh kalian pergi, tapi rasanya sakit aja udah susah-susah buatnya eh pada siders gak lama di plagiat hehe.
Panggil aku apapun yang bikin kalian nyaman🫂
tapi aku panggil kalian centil yaaa💋
Happy Reading💋
"Pulang, Ta. Ayah udah gak ada."
"Ayah udah meninggal, Ta.."
*****
"Kenapa sih? Lo selalu nolak apa yang gue mau?" tanya Zaedyn.
"Lo itu pacar gue! Gue bosan pacaran yang gini-gini aja Matahari! Gue mau hubungan yang beda. Kalo lo gak bisa kasih gue pap bagian tubuh lo, kita adain hubungan intim." lanjut laki-laki itu tanpa memikirkan perasaan gadisnya.
"Engga mau Zae. Berapa kali gue harus bilang? Kita masih pacaran juga. Lo bukan suami gue. Lo gak ada hak untuk minta ini itu." jawab gadis itu.
"Oh, udah gak sayang?"
"Bukan gak sayang Zae!"
"Terus apa?" Zaedyn maju selangkah mendekat pada gadisnya. "Lo harus tahu, ya. Hubungan yang langgeng itu, harus melakukan hubungan intim. Kalo cuma kayak gini aja, itu bikin bosan. Ngerti? Kalo lo selalu nolak, apa namanya kalo udah gak sayang gue?" Zaedyn terus memaksa meski Matahari tetap memilih untuk menolaknya.
"Masih banyak cara lain yang positif untuk hubungan langgeng tanpa melakukan hubungan intim, Zae! Kalo pikiran lo terus gitu, berarti lo yang stres, Zae!" Matahari memaki. Gadis itu membenci pikiran Zaedyn seperti ini.
"Cewek munafik! Najis!"
"Putusin gue sekarang! Gue gak bisa bertahan sama laki-laki dengan pemikiran kotor kayak lo."
"Fine. Kita putus." pungkas Zaedyn.
Laki-laki itu tertawa remeh. "Anak yatim aja belagu banget." tutur Zaedyn dengan menghina Matahari, membuat perempuan itu marah. Reflek langsung menampar pipi Zaedyn.
"Kenapa marah? Fakta bukan? Laki-laki mana yang mau sama perempuan yatim kayak lo? Mereka cuma kasihan. Karna udah gak dapat kasih sayang dari Ayahnya. Gue yakin, type lo ini akan terus haus kasih sayang dari laki-laki lain. Lama-lama muak kali kalo kayak gitu. Udah gak bisa dipake, munafik, anak yatim lagi." tutur Zaedyn dengan kalimat-kalimat menusuknya.
Zaedyn berhasil memberikan banyak luka pada Matahari. Bukan hanya sebuah sikapnya, namun setiap kalimat-kalimat yang ia berikan padanya.
Matahari pergi. Menjauhi Zaedyn sejauh-jauhnya. Kalau bisa, Matahari berharap, tidak akan pernah ditemukan lagi oleh laki-laki seperti Zaedyn. Karna sudah bukan luka lagi, namun trauma yang terus ia ingat sampai seterusnya.
Dari kalimat Zaedyn membuat Matahari jadi sadar, dan akan ia pastikan. Tidak ada kalimat haus kasih sayang dari sosok laki-laki lain dalam benaknya. Ia akan bangkit di kakinya sendiri.
Dan dari Zaedyn juga, Matahari jadi tidak percaya pada semua laki-laki di muka bumi ini. Bahkan pada Dewa yang pernah masuk ke dalam kehidupannya. Matahari akan anggap, mereka sama. Sama-sama akan melukainya.
Begitulah perempuan, jika sudah mengalami trauma. Akan menganggap semua sama.
Dan kalau dia disuruh memilih, kematian atau memilih untuk berdampingan dengan laki-laki lain lagi?
Justru Matahari akan memilih kematian. Kalau yang dia dapat bukan cinta yang tulus dari laki-laki itu. Melainkan cinta karna nafsunya.
"Jangan pernah tutup mata hanya karna seseorang. Pergi sebelum kamu hancur. Laki-laki yang mencintai dengan tulus, tidak akan pernah menyentuh perempuannya. Justru, dia akan menjaga sampai benar-benar jadi miliknya dalam sebuah ikatan pernikahan."
*****
"Matahari, itu stres Dewa! Kenapa lo masih mau sama dia sih?!
"Cinta gue gak akan pernah habis untuk Matahari. Itu jawaban gue."
*****
"Gue itu sakit. Sakit jiwa! Jadi, mending lo pergi dari hidup gue. Karna bagi gue, laki-laki itu sama aja. Sama-sama buat luka." ucap Matahari. Perempuan itu mendorong Dewa untuk menjauh.
"Berapa kali pun lo nyuruh gue untuk pergi. Nyatanya gue gak akan pernah pergi. Karna dari dulu, lo adalah tujuan gue, Matahari."
"Gue mencintai lo, sangat. Meski banyak laki-laki yang mau menjadi pendamping lo." Dewa menatap dalam pada mata hazel milik Matahari. Genggamannya seakan ia mengunci, untuk tidak ada laki-laki yang mengenggam tangan Matahari selain dia lagi. Karna, Dewa, cemburu.
Dewa menarik Matahari untuk ke pelukannya. "Maaf, atas trauma dari laki-laki itu. Sampai lo gak percaya, cinta yang tulus." Dewa mewakili. Meski itu bukan salahnya. "Lakuin apapun yang bikin hati lo lega. Membalas dendam pada gue, meski bukan gue yang berbuat."
"Gue terima."
*****
"Aku sayang sama kamu, Dewa.."
"Jangan pergi, ketika aku sudah percaya kalau masih ada laki-laki tulus."
"Dan, itu kamu.."
*****
"Matahari itu hama. Perusak citra sekolah SMA Cendrawasih! Perempuan seperti dia, engga pantas ada disini! Malu-maluin nama sekolah!"
"Kenapa lo engga ikut bokap lo, untuk mati bersama?"
"Lo punya pilihan, Matahari."
"Hidup lo tragis, atau mati tragis?"
*****
Ini baru prolog centilku💋
TOLONG KASIH VOTE DAN KOMEN KALIAN UNTUK DI CERITA INI, KARNA ITU SANGAT BERARTI BUAT AKU😔
Jangan lupa follow Instagram dan tiktok:
@tulisansebell & @dailysebell (instagram)
@pranaddaaa (tiktok)
Dan follow para roleplayer disini:
@dewaalvarez_
@ranatasyamatahari_
@pandawaarjuna_
@meganmagentaa_
@seanmarson_
@zaedynskyler_
@janecassanova_
ANDA SEDANG MEMBACA
DIA MATAHARI 2: I'M THE WINNER
Fiksyen Remaja[BACA SEKARANG SEBELUM DI PRIVATE ATAU DIHAPUS] "Pulang, Ta. Ayah udah engga ada." "Ayah udah meninggal, Ta..." ••••• "Gue bosan pacaran yang gini-gini aja, Matahari! Gue mau punya hubungan beda. Kalo lo gak bisa kasih gue pap bagian tubuh lo, kita...
