2

52.2K 2.2K 55
                                        

Typo Tandain!!!











Saat ini raka masih dijalan pulang, raka masi memikirkan kata-kata tika saat di cafe tadi.

Sesaat raka menghentikan kendaraan beroda dua nya tu.

'ckk' decaknyaa

"Sial kenapa gue masik mikirin kata-kata nya tika, gue nge homooo"

'hhhhhhhh'tawanya

"Gak bakal, gue itu cowok tulen gue cowok straight gak bakal tu gue belok"

Setelahnya raka melanjutkan perjalanan pulang tapi tidak jauh dari sana raka seperti kehilangan kendali motor beroda dua nya itu pada saat Raka ingin menggerem kan motornya ternyata motor nya itu tiba-tiba blong pada saat raka ingin berbelok bertepan ada truk yang berlawan arah darinya dan hasilnya.

Brukk

Duakk

"Sialan g-gue badan gue sa-sakit semuaaaa"

Dan setelah itu pandangan raka memburam dan terpejam total pada saat itu juga.





Ditempat lain

'ughhh' lirih pemuda yang baru bangun tidur itu yang tidak lain adalah DEVANO ATTARIK raganya tapi diisi dengan jiwa RAKA SAPUTRA.

"Gue dimana" ucapnya

"Shitt, kepala gue pusing banget anj"

BRAK

Tiba-tiba pintu terbuka dengan keras dan munculah laki-laki dengan perawakan manis, mungkin.

"Gimana, kepala Lo masik pusing banget ya, gue liat muka Lo tambah pucet aja" ucap laki itu dengan memegangi wajah raka.

Devan atau raka tentu terdiam karena dia tidak mengenal siapa laki-laki ini

"Klok emng Lo masik blom sehat hari ini kita gak usah turun okey" ucap laki-laki itu lagi

"Siapa ini orang kenal aja kagak" batin raka sambil memperhatikan gerak gerik laki-laki yang tidak dikenalnya itu

Tiba-tiba kepala raka rasanya sakit banget seperti ditimpah batu yang sangat besar.

'Arggghhhhh' teriak raka sambil menjambak-jambak rambutnya

"Anj Lo kenapa bangs*t"panik laki-laki itu

"LANG GILANG BANTUIN GUE BANGS"T" teriak laki-laki

Tapi sebelum muncul teman laki-laki tadi raka sudah pingsan duluan.

Brak

"Ada apa sean, kenapa teriak-teriak" ucap panik laki-laki yang bernama gilang itu

"Devan Lang Devan tadi dia teriak-teriak gak jelas abis tu dia jambak-jambak rambutnya terus pingsan Lang" ucap laki-laki yang bernama Sean itu dengan panik

"Mungkin dia masik demam, gue panggil dokter dulu Lo disini aja" jawabnya setelah itu Gilang pergi meninggalkan kamar itu untuk menghubungi dokter





Ditempat lain

"Ughhh dimana lagi gue ini siii" ucap laki-laki itu yang tak lain adalah raka

"WOYYYY"

"Anj*ng" maki Raka

"Hhhhhh, sorry-sorry" ucap laki-laki yang meneriaki Raka tadi

"Siapa Lo" tanya Raka

"Ahhh kenalin gue Devan, DEVANO ATTARIK" jawabnya sambil mengulur kan tangannya

Tangan Devan disambut dengan baik oleh Raka.

"Gue raka, RAKA SAPUTRA, panggil aja Raka"jawabnya

"Gue tau kok, malahan gue dah tau semua tentang Lo" jawab Devan

"Tau dari mana Lo" Raka

"Gak tau juga si gue, tapi intinya gue dah tau tentang Lo semuanya" Devan

"Ckk, iya-iya serah loh dehh, dan kenapa gue ada disini sama Lo" tanyak Raka

"Mungkin takdir" jawab Devan

"Maksud Lo" Raka

"Gue mau minta tolong sama Lo rak"

"Minta tolong apaan" bingung Raka

"Lo pasti dah baca kan buku novel 'MY LUNA'" tanya Devan

"Ahhh gue inget novel yang dibuat sama teman gue Tika, ya kan"

"Iya betul, gue mau minta tolong, Lo harus nempati raga gue rak"

"Maksud Lo apaan si"

"Lo pasti tadi dh ketemu sama Sean kan" tanya Devan

"Sean siapa anjir gue aja gak tau Sean itu siapa" ucap Raka

"Yang tadi masuk ke kamar Lo"

"Ahh ma-maksud Lo cowok cerewet tadi"

"Iya dia Sean dia teman gue, dan ada dua lagi teman gue nanti juga Lo tau" jawab Devan

"Okeyyy, gue tanya sama Lo klok gue masuk ke raga Lo tros Lo mau kemana" Raka

"Mungkin kealam baka" kekehnya

"Gue serius anj"

"Gue juga serius Raka" jawabnya dengan muka seriusnya

"Gue dah gak bisa balik lagi ke raga gue raka, dan sebagai gantinya Lo yang gantiin, Lo ngerti kan maksud gue"

"Okey-okeyy gue ngerti tros peran gue jadi siapa, setahu gue novel my Luna gak ada yang namanya Devan"

"Karena gue dah mati" ucap Devan

"Mati" bingung Raka

"Iya seharusnya malam ini gue kecelakaan tros yahhh Lo pasti tau kan kelanjutan nya kayak mana" jawab devan

"Lo gak selamat terus mati gitu" tanya Raka

"Iyaa, Lo tau dean kan"

"Dean, maksud Lo laki-laki yang suka sama Luna secara diam-diam kan"

"Iya, gue teman nya" senyum Devan

"Bukannya teman Dean cuman dua ya ahhh iya salah satunya sean dann dann Gilang iya gilang kan"jawab Raka

"Iya didalam novel emng gue gak diceritain, karena gue gak punya peran"

"Trus mau Lo apa, klok gue yang nempati tubuh Lo"

"Terserah Lo itu hidup-hidup Lo sekarang, gue cuman mau Lo bahagia rak"

"Yaudah waktu kita dah habis ini pertemuan pertama dan terakhir kita, gue akan ngasih ingatan gue ke Lo"

"Yaudah gue pergi dulu daaa Raka ahh maksud gue Devan" kekehnya setelah itu tubuh Devan memudar

"Bangs*t gue gimana caranya keluar dari sini anj"

Tiba-tiba cahaya putih membuat mata Raka terpejam setelah itu saat dia membuka matanya dia sudah kembali ke kamar yang pertama dia tempati.





DEVANO ATTARIK [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang