R O N G P U L U H

56.5K 1.6K 62
                                    

hai sayang☺️

Nana mau ngucapin terimakasih banyaakk atas antusias kalian dengan cerita pertama Nana ini🥹🙏🏻

Nana nggak nyangka bakal rame begini, aaa lopyu pull dari Nana😚😘🫰🏻

semoga suka yaaa, maaf kalau typo tandain aja, nanti biar Nana koreksi mana yang typo

okee, enjoy!!

Selamat datang dan selamat membaca

~~~~*~~~~

"Mas—"

"Ssht!"

Tubuh moleknya di bawa untuk duduk dipangkuan paha keras itu.

Jarak mereka begitu dekat, keduanya terduduk di ruang tamu.

Sepasang mata sembab Cahaya menatap lekat prianya, Adinata pun demikian.

Sejoli itu saling tatap dengan jarak begitu dekat, setelah aksi kecup mengecup tadi. Kini aksi pangku memangku.

"Ngomong apa tadi?"

Cahaya menelan ludah, aura Adinata nampak lebih errr tegas ketimbang hari sebelum-sebelumnya.

"Ngomong sekali lagi, didepan wajah mas. Sekarang."

Cahaya menunduk, Adi pun luluh tak tega melihat gadisnya begitu.

"Yang."

Dagu Cahaya diangkat, kini wajah cantik itu menatapnya penuh.

"Wonten nopo sampai kamu minta break sama mas?" (ada apa)

Mata tajam Adi menatap awas manik Cahaya yang berlarian, seperti menghindar.

"Sayang, lihat mas." Titah Adi dengan suara lembut nan berat.

Khasnya.

"Ndak apa-apa mas."

"Bohong." Seloroh Adinata cepat membuat Cahaya kicep.

"Bibir ini, mungkin bisa bohong."
Jari jempol Adinata membelai lembut bibir bengkak Cahaya yang habis ia serbu habis-habisan!

"Tapi raut wajah dan tatapan kamu ke mas," Cahaya menatap Adinata sendu.

"Ndak bisa bohong, cah ayu."

DEG!

"---"
Cahaya bungkam.

Hening melanda beberapa saat.

"Jujur sama mas, sayang. Dalam hubungan komunikasi itu hal utama, kalau kamu apa-apa dipendam sendiri, mas repot sayang. Mas bukan cenayang yang bisa membaca pikiran kamu.."

Nada suara Adinata semakin halus, dan itu membuat Cahaya terenyuh.

Apalagi tatapan lembut itu, Cahaya semakin tak karuan.

Dan juga posisi mereka sekarang, semakin membuatnya—arrghh!

"Kita mulai bangun komunikasi dengan baik, agar kedepannya ndak ada rahasia, semua terbuka satu sama lain sayang."

Nyut.

"Kamu bisa cerita apapun sama mas, dari bahagia ataupun sedihnya kamu. Mas disini untuk kamu,"

Adinata menghela nafasnya, telapak tangan besarnya membelai lembut rahang Cahaya.

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang