S O N G O L A S

49.9K 1.6K 14
                                    

Pagi sengkuuuuu😘🫰🏻

Ketemu lagi sama Nana🤗

Gimana, seneng gak?😂🤭

Okee, enjooyyyy😍💗

Selamat datang dan selamat membaca

~~~~~*~~~~~~

Dua gadis muda duduk saling berhadapan, yang satu terisak-isak sedangkan yang satunya diam sambil menatap penuh prihatin.

"Wes tak duga,"

Hening.

"Hubungan beda derajat memang rawan. Ay, kamu—sing sabar yo.."

Tyas mendekat dan langsung mendekap tubuh Cahaya.

Dan tangisan Cahaya pun pecah sudah.

Tak bisa mengatakan apapun, Tyas memilih bungkam dan terus mengelus lembut punggung Cahaya agar tenang.

"Opo—mas mu dikasih tau aja ay?"

Cahaya sontak menggelengkan kepalanya.

"Ndak usah, mas Adi ndak perlu tau."

Tyas benar-benar prihatin melihatnya, Cahaya tidak salah disini.

Tak sepantasnya ia kena caci bahkan tamparan seperti tadi.

Ini tak adil!

Tyas diam namun batinnya berisik.

Wajahnya datar tapi tatapannya seperti menyimpan banyak tanda tanya.

~~~~*~~~~

"Apa yang mereka katakan?"

Sepasang paruh baya itu diam seribu bahasa.

"Mah, yah?"

Juragan Jaya yang terlebih dulu mendongak, menatap sang putra.

Adinata nampak menyimpan amarah yang seakan akan meledak.

"Leh,"

"Pripun yah? Mereka bilang apa aja sama ayah?"

Juragan Jaya pun akhirnya mengatakan semuanya, tanpa ada yang terlewat sedikitpun.

Mendengar itu jari jemari Adi langsung terkepal.

"Leh, jangan tinggalkan Cahaya. Mamah sudah mantap dengan pilihanmu itu. Bisakah kamu menjaganya agar ndak terkena hal sing buruk."

Adi menatap wajah sang mamah, sendu dengan mata berkaca-kaca.

Pria tampan itu pun kepikiran gadisnya.

Cahaya nya—apakah baik-baik saja?!

Tubuh tinggi kekar nya bangkit dari duduk lekas berjalan penuh wibawa keluar rumah.

Melihat itu, nyonya Saras diam-diam berdoa semoga calon menantunya dijauhkan dari hal-hal buruk.

Sedangkan juragan Jaya diam menatap sendu sang putra.

Ini tidak bisa dibiarkan lebih lama.

"Kita percepat lamaran Adinata dan Cahaya."

Deg!

Sang istri langsung menoleh menatap sang suami.

"Sebelum hal-hal lebih buruk berdatangan, kita harus percepat lamaran mereka, mah."

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang