W O L U L A S

50K 1.4K 28
                                    


malam☺️

apakah ada yg kangen Adi dan Cahaya?

atau— kangen Nana? huhum🤭😚🫰🏻

pelan-pelan aja bacanyaaa

enjoy sayang😊💓

Selamat datang dan selamat membaca

~~~~*~~~~

Hari ini terlihat sedikit mendung, tapi mereka yang bekerja masih giat mencari pundi-pundi rupiah.

Juga muda-mudi yang menimba ilmu pun masih nampak semangat bergegas menuju tempat dimana mereka mengais ilmu-ilmu itu.

Seperti bapak dan anak ini.

Wisnu dan Cahaya sama-sama berangkat bekerja.

Rumah benar-benar kosong, di setiap waktu ketika Cahaya mendapat shift pagi.

Hari ini Cahaya berangkat sendiri karena Adi ada perlu yang cukup penting di kantornya, berangkat pun lebih dahulu ketimbang Cahaya, tak ingin merepotkan sang kekasih, gadis cantik itu pun memilih berangkat sendiri saja meskipun Adinata awalnya gencar masih ingin menjemput dan berangkat bersama, mana sejalur juga.

Dengan senyum manis Cahaya berangkat.

~~~~*~~~~

Di sebuah kediaman yang cukup megah.
Sepasang pasutri paruh baya tergesa-gesa masuk mobil.

Hari ini keduanya akan bertemu dengan calon besannya itu, sebelum keduluan yang lain.

Enak saja pikir mereka.

"Kamu beneran ndak mau ikut, nduk?"

Sang anak gadis yang ditanyai menggeleng mantap.

"Aku dirumah aja mah."

Sang mamah mengangguk cepat dan masuk kedalam kursi penumpang.

Mobil pun melenggang pergi meninggalkan pekarangan rumah luas itu.

Memandangi mobil ayah dan mamahnya pergi, wanita muda dengan dress rumahan itu tersenyum penuh maksud.

"Ndak akan ku biarkan mas Adi kamu rebut begitu saja, hari ini aku juga akan bertindak."

Setelah bergumam begitu, ia masuk kedalam rumah.

Berganti pakaian dan menjalankan rencana yang akan ia tuntaskan hari ini.

~~~~*~~~~

Mobil bewarna biru tua nampak masuk ke pekarangan halaman luas juragan Jaya.

Pekerja yang memang sedang sibuk-sibuknya terlihat berlalau lalang disana.

Pemilik mobil tersebut keluar dari masing-masing pintu.

Blam!

Sang wanita menatap penuh kerendahan pada pekerja yang mana sedang menatapnya.

"Cih."

Dengan gayanya yang ala-ala mencerminkan horang kaya, dagu diangkat penuh kesombongan. Wanita paruh baya itu melenggang menuju pintu bersama suaminya.

Pintu kayu jati rumah juragan Jaya tertutup rapat didepan sana.

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang