Romantic Troublemaker 06

18K 1.1K 13
                                    

Imannuel tersenyum sinis. "Berani juga kau ternyata! Mau cari mati?! Hah?!"



"Mati pun akan ku sanggupi asal kau tidak menyentuh Yuu!" balas Joseph yang membuat Yuu sedikit terkejut. Apa yang sedang dibicarakan oleh temannya itu? Apakah dia hanya menggertak Immanuel?



Namun karena tidak ingin memperburuk suasana, apalagi beberapa murid mulai terlihat mengerumuni mereka, Yuu segera menggaet lengan kiri Joseph dan menariknya untuk masuk ke area sekolah. Rasanya risih sekali jika ada pertengkaran yang dianggap seperti sebuah tontonan gratis.



Belum juga beberapa langkah Yuu berjalan, Immanuel mencengkeram siku kirinya dari belakang dan menahannya. "Yuu! Aku mohon, Yuu! Kembalilah ke rumah! Aku sadar aku sudah salah menilaimu selama ini! Maafkan aku!"



Cukup!



Ini sudah membuat Yuu geram dan tidak tahan lagi!



Dengan gerakan cepat, Yuu berbalik dan menendang Immanuel, tepat ke arah selangkangannya dan membuat anak tunggal keluarga Benjamin itu membungkuk kesakitan sambil memegangi alat vitalnya.



"Argh! Shit!"



"Jangan pernah lagi menyentuhku, atau berusaha untuk berbicara denganku! Atau akan ku lakukan lebih dari ini! Aku tidak takut padamu! Dasar bajingan!" seru Yuu langsung mendapat sorakan rendah dari beberapa murid yang menonton. Bahkan Joseph menaikkan kedua alisnya melihat amarah Yuu yang menggebu-gebu seperti tadi. Seumur hidup, baru kali ini Joseph melihat Yuu seperti itu.



Tanpa buang-buang waktu, Yuu menarik Joseph memasuki area sekolah dengan langkah cepat.



"Yuu! Tunggu! Tolong dengar penjelasanku dulu! Yuu!" seru Immanuel yang tidak mampu menggerakkan kedua kakinya dan masih memegangi selangkangan. Namun Yuu sudah terlanjur benci dengan Immanuel dan lebih memilih untuk berjalan terus tanpa melihat ke belakang.



"Kau kelihatan keren!" kata Joseph tiba-tiba.



Namun Yuu malah menunduk dan merasa tidak enak hati. "Maaf, kau melihatku lepas kendali. Pasti kelihatannya mengerikan sekali."



"Tidak, Yuu! Kau sama sekali tidak terlihat mengerikan! Sungguh! Kau tampak sangat hebat tadi! Bahkan aku pikir kamu tadi sekalian mau menghajarnya sampai mampus!" balas Joseph lalu tertawa. Yuu tahu kalau Joseph hanya melebih-lebihkan saja.



Baru kali ini Yuu berbuat seperti itu pada orang lain dan rasanya seperti..... seperti.... entahlah... sulit dijelaskan jika kondisinya seperti ini. Mungkin antara perasaan bersalah, puas, dan kebencian yang berbaur menjadi satu yang sukses membuatnya semakin bingung.



***



Sebenarnya Immanuel masih malu pada ibunya ketika ia menginjakkan kaki di teras rumah. Tapi mau bagaimana lagi? Badannya terasa remuk setelah hampir semalaman mencari Yuu, dan menumpang tidur di salah satu kontrakan temannya. Itu pun hanya beberapa jam saja, dan harus bersusah payah untuk membangunkan di pemilik rumah sekitar pukul dua dini hari.



Dan sialnya setelah ketemu Yuu, ia malah mendapatkan luka lebam di pipinya, dan Yuu dengan tega menyerang selangkangannya, dimana masa depannya dipertaruhkan. Tapi ia tahu kalau dirinya memang pantas mendapatkan itu.



Ketika Immanuel hendak menyentuh gagang pintu, mendadak pintu terbuka dengan sendirinya. Nyonya Lily berdiri di sana sambil melipat kedua tangan di depan dada.



"Bagaimana? Apakah kau sudah menemukan Yuu?" tanya ibunya.



Immanuel mengernyit. Ia jadi bingung sendiri sebenarnya siapa yang jadi anak Nyonya Benjamin disini. Bahkan ibunya pun tampak tidak terlalu mempedulikan dirinya yang tidak pulang semalaman dan menderita lebam di wajah.

Romantic Troublemaker (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang