05

20.8K 1.6K 5
                                        

♪Enaknya kalau jadi bujangan

"Hidup bebas bagai burung terbang."

♪Kantong kosong tidak jadi persoalan

Dengan nikmatnya Kalyan mengikuti irama musik kesukaannya. Ya siapa sangka, seorang Kalyan nyatanya menyukai karya-karya musik seorang Rhoma irama.

Setelah puas berkeliling-keliling, memakan apapun yang disukainya, bermain permain anak muda yang sedang trendnya sekarang. Bahkan tadinya ada kejadian dimana seorang ibu-ibu menghampirinya. Berbasa-basi dan ujung-ujungnya menawarkan anak gadisnya pada Kalyan. Tapi setelah ia berkata mengenai umurnya, juga fakta bahwa sudah memiliki seorang anak, ibu itu terlihat syok dengan wajah tidak percaya. Katanya Kalyan terlihat seperti seorang anak kuliahan. Haha mengingat itu raut kebahagiaan pada mukanya begitu terpancar. Kalyan merasa tubuh ini begitu awet muda walaupun umur tidak dapat dibohongi.

Citttt

Kalyan menginjak pedal rem dengan kuat. Jantungnya berdentum keras. Dengan panik ia keluar mobil untuk memastikan orang itu tidak tertabrak.

"Hei, pengen mati ya– loh Nio?! Ngapain kamu ditengah jalan gini?" Kalyan melihat jam tangannya, memastikan bahwa sekarang bukan jam pulang sekolah anak itu. "Kamu membolos–"

"Berisik! Cepetan pergi!"

Tangannya ditarik dengan kuat untuk kembali masuk pada kemudi mobil. Pintunya ditutup keras, dan Nio pun ikut masuk pada kursi sebelah.

"WOI MAU KEMANA LO!"

"Cepat injak gas nya sialan!!"

Nio menghembuskan nafasnya. Tangannya menutupi matanya dengan tubuh yang bersandar dengan rileks.

Kalyan sesekali melirik Nio dengan mata yang masih berfokus dalam mengemudi. Diliriknya spion mobil untuk melihat kebelakang dimana ada 3 orang anak berseragam yang berhenti ditengah jalan dengan memandangi mobilnya yang melesat kian pergi menjauh.

"Kamu membolos?"

Hening.

Sabar Kalyan, sabar...

"Nio, ayah sedang bertanya–"

"Berhenti."

"Hmm?" Kalyan melirik anak itu. "Apa maksud kamu?"

Decakan tak suka terdengar di telinganya. Tak terasa Nio dengan nekat menarik setir mobil hingga membuat mobil itu bergerak ke kiri yang bisa saja membuat mereka berdua dalam bahaya. Kakinya dengan reflek menginjak rem, mobil pun berhenti secara mendadak.

Nio membanting pintu mobil hingga menimbulkan bunyi yang keras. Muka Kalyan memerah, rasanya emosinya meluap ingin memaki anak itu. Sial, bisa-bisanya ada anak modelan begitu di dunia ini.

Wajah Kalyan terlihat keluar dari kaca mobil yang diduduki oleh Nio tadinya. Ingin berbicara dengan Nio tetapi bunyi klakson dari belakang membuatnya tersadar dan dengan cepat kembali keposisi semula melajukan mobilnya dengan perlahan. Ia melihat spion dimana Nio berdiri dibahu jalan dengan handphone yang tersampir ditelinganya. Seperti sedang melakukan panggilan telepon dengan seseorang.

•—•

"Berapa nomer plat mobil tadi?"

"F1 005 ZN."

"Cari tau siapa pemiliknya."

"Siap. Tapi tadi kayaknya gue ngeliat sekilas wajah orang itu. Diliat secara sekilas juga wajahnya mirip sama bocah sialan itu."

"Cari sampai detail. Berani-beraninya bocah sialan kayak dia cari masalah sama kita."

—a y a h—

Ayah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang