N E M B E L A S

58.7K 1.6K 20
                                    


Yo Whatsap Yoo!🤪🤙🏻

Bertemu lagi sama Nana Yo!🤙🏻

Apakah kalian nungguin Yo?!🤙🏻🤭🤣

Selamat datang dan selamat membaca

~~~~*~~~~

"Kan aku mau mandi mas."

"Mandi sama mas."

DWARRR!!!

"Sekalian lanjutin yang tertunda di mobil tadi."

"M-mas?"

"Keras sing dibawah sana-kerasa ndak yang?"

Wajah tampan Adinata sudah merangsek maju guna meraup bibir ranum kemerahan gadisnya ini.

Namun, tak lama kemudian ketukan pintu terdengar dari luar.

Sepasang sejoli itu menoleh ke sumber suara.

"Adi, nak? Kalau Cahaya sudah selesai mandi langsung ke bawah ya, kita makan siang sama-sama!"

Suara sang mamah terdengar setelah mengetuk tiga kali pintu kamar.

"---"

Hening.

Pinggang Cahaya masih di dekap mesra oleh Adinata, bahkan posisi mereka pun masih sama.

Keduanya saling pandang, Cahaya jelas merasa terselamatkan namun berbeda dengan prianya, kesal bukan main!

Ingin kembali berpagut lidah namun ada gangguan kecil, mau marah tapi itu ulah mamahnya:)

"Adi-Cahaya?! Kalian denger mamah nak?!"

Adinata menghela nafas panjang sebelum menjawab. "Iya, maaah." Sambil menatap wajah cantik gadisnya yang tengah mengulum senyum.

Di depan sana, mama Saras mengangguk lalu pergi.

Tak ada kepikiran yang aneh-aneh:)

Sedangkan di dalam kamar, putra sulung dan calon menantunya masih asik berpandangan.

"Udah ya, tak mandi dulu. Habis itu makan siang bareng mamah."

Cahaya pelan-pelan melepaskan lilitan lengan kekar Adi dari pinggangnya, tak ada cegahan lagi, lalu kakinya sedikit cepat berjalan menuju kamar mandi.

Ceklek~

Pintu kamar mandinya di pandangi lekat oleh Adinata.

Senyum tipis perlahan terukir di bibirnya.

Tak apa gagal melanjutkan yang tertunda tadi dimobil, masih banyak waktu lain kan?

Yang terpenting gadis kecilnya sudah tak ngambek lagi.

~~~*~~~

"Enak nggak sayur asem nya, nduk?"

"Enak mah, pedes asem. Cahaya suka."

Siang hari ini cuaca sedang terik paling nikmat makan siang yang berkuah-kuah. Saras, Adi dan Cahaya sedang makan siang bersama.

Betapa bahagianya mamah Saras bisa makan siang bersama seperti ini, apalagi dengan calon menantunya:)

"Ayo tambah lagi kalau kamu suka."

Cahaya mengangguk dan tersenyum manis.

Adinata nampak memandangi dua wanita yang begitu berarti dalam hidup nya.

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang