0 1 2 ; Interest?

86 70 1
                                    

Langit malam terlihat begitu cerah banyak bintang yang menemani langit malam hari ini, kini di rooftop rumah sakit mereka berdua duduk menikmati malam hari yang begitu tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit malam terlihat begitu cerah banyak bintang yang menemani langit malam hari ini, kini di rooftop rumah sakit mereka berdua duduk menikmati malam hari yang begitu tenang. Hening melanda mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, Ara yang kini merasakan hatinya yang begitu bahagia bisa seperti ini kembali dengan Aga.

"Ra." Ara menolehkan pandangan nya melihat Aga yang menatapnya dengan tatapan yang begitu teduh.

"Kenapa?"

Aga menggedikkan bahunya sebenarnya ia juga bingung kenapa ia malah memanggil Ara, Ara hanya menatapnya kesal karena tidak jadi mengatakan apapun. Keheningan kembali menguasai hanya ada suara jangkrik dan mobil bahkan motor yang berlalu lalang.

“Gue harap pertemanan ini nggak ada drama lagi.” Aga tersenyum canggung mendengar nya.

“Iya nggak lagi, Ra.”

Semilir angin menerpa rambut panjang Ara kini menutupi wajahnya, Ara sesekali menepikan rambutnya yang menutup matanya. Malam ini di akhiri dengan Aga dan Ara yang bersantai di rooftop rumah sakit, menikmati malam hari yang begitu indah dan menciptakan kenangan baru untuk mereka berdua.

Setelah ujian yang mereka lewati mereka berharap untuk kedepannya banyak hal baik yang menanti mereka. Sejak malam itu mereka berdoa kepada sang Pencipta agar mereka selalu bersama, bahagia dan tak lagi berpisah. Sejak malam itu juga Aga terlepas dari hubungan tanpa cinta dari Alisya, Alisya ia sudah menerima bentuk hukuman dari pihak sekolah atas laporan Jefri dan teman-teman Aga.

Malam ini benar-benar menjadi malam yang menciptakan seribu kenangan untuk kedepannya, di malam ini Ara berharap tidak ada lagi air mata yang tumpah. Persahabatan yang di jalin dengan begitu lama yang dimana sempat berhenti kini mereka buka dengan lembaran baru dengan kenangan yang baru, Aga merangkul tubuh kecil Ara menikmati semilir angin yang menerpa mereka.

***


Pagi yang cerah dengan lembaran yang baru. Ara sudah rapi dengan outfit simple seperti biasanya, kini ia memakai baju berwarna hitam dengan Buggy jeans, tak lupa rambutnya yang digerai cantik. Kulit putih pucat dengan bibir berwarna pink alami yang selalu menjadi ciri khasnya, tanpa riasan sedikit pun Ara selalu terlihat cantik.

Di ruang tamu rumahnya sudah ada Aga yang duduk seraya meminum teh hangat yang bunda siapkan untuknya, ayah mengajak Aga mengobrol singkat untuk menemani Aga agar tidak kesepian saat menunggu putrinya yang sedang bersiap-siap di dalam kamar.

Aga terlihat begitu tampan, dengan outfit nya yang simple kemeja yang ia gunakan membuat kesan mampan pada dirinya. Sesekali Aga melirik ke kamar yang berada di lantai dua, menantikan seorang gadis yang keluar dari sana. Sementara Ara sedang merasa gugup di balik pintu berbahan kayu berwarna putih itu, ia merasakan detak jantungnya yang berdebar begitu cepat tidak seperti biasanya.

Fragments Of MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang