Chapter 21

6.9K 461 61
                                        

               _________________________
                   Selamat membaca🌷
               _________________________

Pagi hari

Abian terbangun dari tidurnya, walaupun Abian sedang hamil tapi Abian tidak merasakan morning sick dan ia sangat bersyukur atas itu .

Ia bangkit dari tidurnya, membereskan kamar setelah itu membersihkan diri.

Setelah selesai ia keluar dari kamar lalu membuat sarapan untuknya dan Bagas .

Sementara itu

Bagas sedang memuntahkan isi perutnya, sudah sedari tadi ia berdiam di depan toilet memuntahkan isi perutnya sampai yang keluar hanya cairan bening saja .

Sungguh untuk berjalan saja rasanya Bagas tidak punya tenaga, ia sangat lemas dan kepalanya sangat pusing .

"Hoek,,Hoek"

"Sialan! Ada apa dengan ku? Kenapa aku jadi seperti ini"

"Apa aku akan mati sekarang?rasanya sangat tidak nyaman,,,Hoek"

Abian masuk ke dalam kamar Bagas berniat membangunkan Bagas, tapi Bagas sudah tidak ada di kasur lalu ia mendengar suara orang muntah dari kamar mandi .

"Ya Tuhan mas"

Abian menghampiri Bagas yang sedang bersandar di dinding kamar mandi,muka Bagas pucat .

"Ayo mas aku Bantu ke kasur"

Bagas bangkit di Bantu oleh Abian menuju kasur, setelah itu Abian membaringkan Bagas dan menyelimutinya .

"Aku panggilin dokter ya mas"

Saat Abian akan pergi Bagas justru menahan tangan Abian .

"Jangan pergi, saya takut mati sekarang Abian"

"Aku panggil dokter dulu mas"

"Jangan! Temani saya di sini"

"Tapi,,"

"Tidak! Jika saya mati di sini bagaimana?"

"Lebay banget anjir baru muntah doang udah mau mati aja" Batin Abian .

Abian naik ke atas kasur,lalu Bagas menidurkan kepalanya di pangkuan Abian dan menyembunyikan kepalanya di perut Abian yang mana itu membuat mualnya sedikit berkurang .

"Elus kepala saya" perintah Bagas .

"Tapi,,,"

"Kamu nolak permintaan suami?"

"Emang kamu suami aku?"

Bagas mendonggakan kepalanya menatap Abian .

"Kenapa kamu bicara seperti itu? Saya kan memang suami kamu"

"Emang kamu anggap aku istri kamu mas?" Tanya Abian .

"Jangan mulai Abian! Saya tidak mau ribut! Jika kamu tidak mau mengelus kepala saya, ya sudah tidak apa"

"Ko kamu jadi ngabekan gini sih?"

"Kamu yang buat saya seperti ini!"

"Yaudah sini aku elusin"

"Tidak usah!"

"Dih ngambekan kaya cewe"

"Yasudah elus sekarang!" Perintah Bagas .

Lalu Abian pun mengelus kepala Bagas,dan Bagas masih anteng menyembunyikan kepalanya di perut Abian.

"Kamu libur aja ya mas ga usah kerja"

I want to be lovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang