0 1 0 ; Saved By Two Boys At Once.

115 98 2
                                    

Jefri menikmati nasi goreng yang Ara buatkan untuknya, perutnya sangat kelaparan karena lelah menunggu Ara di depan rumah lamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jefri menikmati nasi goreng yang Ara buatkan untuknya, perutnya sangat kelaparan karena lelah menunggu Ara di depan rumah lamanya. Walaupun lelah menunggu tapi ia senang melihat Ara yang di antarkan pulang oleh Aga. Anggota nya selalu setia mengawal Ara atas perintah Jefri. Markas Dalveros berada di perempatan jalan, arah selatan, timur, barat dan utara sekaligus. Markas nya terletak tak jauh dari jalan raya.

"Gue ikut senang liat lo senyum mulu." celetuk Jefri.

Ara menoleh kan pandangannya pada laki-laki yang kini tengah menatapnya, tatapannya begitu dalam banyak arti yang tersirat didalamnya. Sebenarnya, Jefri adalah laki-laki yang begitu peduli padanya lebih dari sekedar apapun walaupun mereka seringkali bertengkar dan berkurang akhir-akhir ini tapi tetap saja rasa peduli itu tak akan hilang. Terlebih lagi Jefri yang orangnya sangat protektif dalam menjaganya.

Karna kata Jefri Ara adalah segalanya, anak kecil yang butuh perlindungan. Jefri yang menemukan Ara di taman yang tengah menangis saat malam hari, Jefri sangat ingat bagaimana gadis itu merasa bersalah tentang apa yang terjadi pada Aga. Jefri adalah orang yang memberikan semangat terbanyak setelah teman-temannya, bersama Jefri Ara mulai melangkah dan berusaha untuk meyakinkan dirinya jika bukan dirinya yang sepenuhnya bersalah.

"Jef, kalau gue udah bisa pulihin ingatan Aga, lo mau sesuatu nggak?" tanya Ara, Jefri tersenyum.

"Gue nggak butuh apa-apa. Gue cuman mau liat lo bahagia dan tumbuh menjadi lebih baik bersama orang yang lo sayang." jawab Jefri, membuat mata Ara berkaca-kaca mendengar jawabannya. Jefri tertawa dengan sangat keras Ara semakin menangis mendengar tawa Jefri.

"Bodoh. Ngapain nangis?" tanya Jefri seraya membersihkan air mata Ara menggunakan jempol tangannya.

Obrolan ini memang harus di abadikan, apalagi bagi Ara obrolannya bersama Jefri adalah obrolan paling indah. Ara merasa nyaman dan aman jika berada di dekat Jefri setelah merasa aman dan nyaman bersama Aga. Bagi Ara—Aga memang pernah menyakiti hatinya tetapi yang Aga lakukan adalah suatu kebaikan yang tak ingin menghancurkan hatinya. Dan bagi Ara—Jefri adalah laki-laki yang bisa menenangkan dan memberikan pelukan kehangatan yang tak pernah ia temukan dari siapapun. Aga dan Jefri adalah orang yang berbeda, masing-masing ada tempat di hati Ara.

"Gue pulang dulu, dirumah ada orang kan?" tanya Jefri memastikan sebelum pergi.

Ara celingak-celinguk. "Ada, bunda ada di atas." jawab Ara.

"Gue pulang dulu titip salam sama bunda." pamit Jefri. Ara menatap punggung Jefri yang mulai hilang dari pandangan nya, ia tersenyum tak pernah ia bayangkan bisa bertemu dengan lelaki sebaik Jefri.

Jefri adalah lelaki yang sangat tulus. Jefri yang selalu menjadi sandaran untuknya di saat sedang merasa sedih atau dalam keadaan terpuruknya.

+62
Ini Ara?

Skara
Iya, ini siapa?

+62
Aga, Ra.

Fragments Of MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang