The Embedded Symbolism

231 17 2
                                        

DISCLAIMER

The characters of Harry Potter © J.K. Rowling
.
.

!!WARNING!!
.
.
Alternative Universe, Romance, Drama, Mature, Professor, Different Age, Old Woman, Young Man, Plot or Not Plot, Typo(s), OOC, DLDR

.
.
WORDS

±1500
.

.

Jan 19, 2025

.
.
.
Happy Reading
.
.
.

---

Langit Hogwarts pagi itu diliputi kabut tipis. Anak tunggal keluarga Malfoy memutuskan untuk melanjutkan kariernya sebagai profesor. Hal itu diawali saat dia menduduki usia lima belas tahun dengan memberikan sebuah proposal ke kepala sekolah.

Singkatnya dia telah menjadi asisten profesor untuk subjek ramuan saat ia masih seorang murid Hogwarts.

Semenjak dia dinyatakan lulus dan kemahiran sebagai profesor melonjak. Saat itulah dia yang berusia awal dua puluh meningkatkan keberanian tak tertahankan untuk publik.

Di Aula Besar, Draco Malfoy duduk di meja staf, mengenakan dasi Gryffindor yang mencolok di antara jubah hijau dan seragam formal hitamnya. Warna merah dan emas itu seperti duri di antara warna hijau dan perak yang biasanya menyertainya, tapi ia tetap duduk dengan percaya diri, seakan ini bukan sesuatu yang layak dipertanyakan.

Di meja siswa, bisik-bisik mulai terdengar.

"Hei, lihat Profesor Malfoy! Dia pakai dasi Gryffindor!" bisik seorang murid dari Ravenclaw.

"Apa maksudnya? Bukankah dia Slytherin sejati?" sahut seorang Hufflepuff dengan nada bingung.

Di sisi lain meja staf, Hermione Granger menatap ke arah Draco sambil menyeruput teh. Ia menyembunyikan senyuman kecilnya di balik cangkir, menikmati kekacauan kecil yang mulai muncul karena keberaniannya memberikan tantangan itu.

Draco, yang menyadari tatapan dari seluruh aula, hanya mengangkat alis tipisnya dan mengangkat cangkir kopinya dengan sikap santai. Namun, sudut bibirnya sedikit terangkat, memberikan sedikit petunjuk tentang permainannya.

---

Ketika murid-murid sudah berkumpul di ruang bawah tanah untuk kelas Ramuan, suasana masih terasa tidak biasa. Semua mata tertuju pada Draco, yang berdiri di depan kelas dengan dasi Gryffindor yang jelas-jelas bertentangan dengan sifatnya.

Draco mengetuk meja panjang di depannya dengan tongkat sihir, menarik perhatian mereka. "Baik, cukup menatap. Mari kita mulai."

Seorang murid dari Slytherin, Octavia Selwyn, mengangkat tangan dengan ragu. "Maaf, Profesor Malfoy, tapi kenapa Anda memakai dasi Gryffindor?"

Ruangan langsung dipenuhi bisik-bisik.

Draco menatap Octavia dengan tatapan tenang, lalu menyilangkan tangan di dada. "Selwyn, apakah warna dasi saya memengaruhi kemampuan Anda untuk membuat Ramuan Obat Peningkat Energi?"

Some With Youजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें