INI NOVEL ADULT ROMANCE 21+, JANGAN ASAL BACA BAGI KALIAN YANG BELUM CUKUP UMUR.
••••
"Mau nikah dulu, atau kawin dulu? saya bisa semuanya? Pilih saja Nadi."
••••
Nadine Savaira (24 tahun) memutuskan kabur sejauh-jauhnya setelah membatalkan pertunan...
VOTE DULU YAA SEPERTI BIASA SEBELUM KALIAN MEMBACA. SUPAYA AKU BISA UPDATE TERUS DI SINI.
Selamat membaca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••
(9)
Regan menatap tajam kearah sepupunya itu, "Janji Lo dulu." kata Regan saat Bara ingin mengambil barang pesanannya.
"Shit." Bara mengumpat membuat Regan tertawa.
"Ngences ngences dah tuh burung lo." kata Regan tertawa melihat Bara.
“Urusan kita besok sialan.” kesal Bara
Regan sampai tertawa terpingkal-pingkal mendengar sepupunya yang sudah sangat tersiksa itu.
“Kayaknya dokter Bara udah ga sabar mau nyuntik ya ululu kaciannya" tawa Regan, Bara sudah dilingkupi kegelapan dan andai Regan tidak memberikan Barang itu, sudah habis Regan malam itu dipukuli Bara.
“Jangan tembus pagi bre, gue tungguin lo besok pagi.” kata Regan.
“Terserah gue bangsat.” keki Bara, "Gue mau ngapain aja terserah gue, mau gue nyuntik sampai pagi terserah gue juga." kesal Bara, Regan tertawa seperti kuntilanak malam-malam, jujur saja melihat Bara seperti itu adalah hiburan tersendiri bagi Regan.
Dirasa tidak ada yang penting lagi, Bara membawa lubricant itu pergi, di malam itu, Bara hanya menggunakan kaos putih tipis dan celana pendek yang membungkus bokong padatnya.
Cara jalannya juga aneh, dia pasti sudah sangat ngilu.
Regan menggeleng-gelengkan kepalanya, dasar pengantin baru.
“Sialan lo Bar, say thanks aja kaga ada.”
“Thanks.” kata Bara dan berlalu masuk ke kamarnya dan menutup pintunya.
Regan menghela napasnya, dan melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul satu malam, reputasinya sebagai anak baik-baik tercoreng karena membeli lubricant tengah malam.
Regan menatap sepupunya itu, apa kepunyaan Bara sebesar itu? Gila dia diam-diam menghanyutkan.
***
Bara masuk kedalam kamarnya dan melihat wanita yang sudah menjadi istrinya itu tertidur, wanita itu memejamkan matanya, apa dia ketiduran?
Bara menatap Nadinya yang tertidur, napas istrinya begitu teratur.
Bara menghela napasnya dan melihat kearah lubricant dan miliknya yang tegak dan keras.