0 0 7 ; The Same Person With Different Gazes.

156 136 45
                                    

Orang-orang di cafe berlalu lalang melewati meja yang di tempati Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang-orang di cafe berlalu lalang melewati meja yang di tempati Ara. Tapi tidak ada tanda-tanda seseorang yang ia tunggu, malam ini Ara ada janji dengan seseorang untuk bertemu. Ara memakai outfit simple yang tidak banyak menggunakan aksesoris, ia meminum jus alpukat nya seraya menanti.

Ara melambaikan tangannya memberi kode jika dirinya duduk di sudut ruangan. Ia tersenyum, lalu buna duduk di depannya. Buna mengajak Ara untuk bertemu di cafe untuk menceritakan semuanya agar lebih jelas.

"Buna mau pesan sesuatu?" tawar Ara, Ara membalikkan halaman di buku menu untuk melihat menu-menu yang ada.

"Buna mauu Americano panasnya satu." pinta Buna.

Ara memanggil pelayanan dan mencatat pesanan Buna. "Buna harus mulai dari mana ya?" pikir Buna. Banyak sekali yang harus buna ceritakan, hingga membuat nya kebingungan untuk mulai dari mana.

Ara tersenyum melihat Buna yang kebingungan. "Terserah Buna mau mulai dari mana. Aku siap menunggu."

Buna mulai menceritakan satu persatu yang Aga alami, Amnesia Ifantil yang kini Aga alami. Amnesia Infantil adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa mengingat masa kecilnya. Akibat kecelakaan itu Aga tidak bisa mengingat kenangan masa kecilnya bahkan tidak bisa mengingat teman-temannya yang lain, yang ia ingat hanya kedua orang tuanya.

Lalu Alisya siapa gadis itu? Alisya adalah orang asli Indonesia yang memilih untuk bersekolah di Singapura. Saat Aga sudah sembuh Buna dan Papa memutuskan untuk melanjutkan sekolah Aga di sana karena Aga masih harus rutin kontrol disana, saat bersekolah disana Alisya adalah anak yang sering kali di bully oleh anak-anak disana Aga yang merasa iba menolong nya. Tapi semenjak Aga menolongnya Alisya berpikir jika Aga menyukainya tapi tidak. Aga hanya mengiyakan saja karena takut membuat perasaan gadis itu tersakiti, Aga selalu di hantui oleh memori entah memori seperti apa yang sering kali membuat kepalanya sakit.

Dokter menyarankan agar Aga di bawa kembali ke Indonesia karena seperti nya ada seseorang yang selalu menunggu dan mengingatnya membuat memori-memori berwarna hitam muncul terus-menerus di kepalanya dan itulah yang membuat laki-laki itu merasakan kesakitan. Alisya ikut pindah karena gadis itu ingin selalu berada di dekat Aga. Alisya tahu jika Ara adalah teman masa kecil Aga karena Buna Aga pernah menceritakan nya.

"Apa kamu bisa membantu Aga sayang?" Ara mengangguk lalu tersenyum lembut. "Ara selalu bisa Bunaa..."

Setelah selesai mengobrol dengan Buna, Ara pergi ke Alfamart untuk membeli beberapa jajanan. Selesai itu ia berjalan melewati lorong gelap yang ia ambil sebagai jalan pintas untuk pulang kerumahnya, suasana gelap dan juga sunyi membuat Ara sedikit takut. Cahaya senter dari ponselnya perlahan meredup tak lama kemudian ponselnya mati akibat lowbat.

"Kenapa pake acara lowbat sihh..." gerutunya.

Jalanan itu sekarang benar-benar menjadi sangat gelap, seharusnya tadi ia bawa mobil saja. Ara merasa merinding melihat sebuah pondok yang biasa di jadikan tempat tongkrongan pemabuk pada malam hari, ahh sial pasti Ara melupakannya.

Fragments Of MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang