[⚠️NO PLAGIARISM⚠️]
"𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙜𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙙𝙞𝙖. 𝙎𝙝𝙚'𝙨 𝙢𝙞𝙣𝙚."
•°•°•
Kendrick Brix Stephaneus─pemuda tampan yang memiliki seribu kesempurnaan. Jago dalam bertarung dan memimpin salah satu geng motor terbesar seantero Jakarta─Black Viper...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••
— Jakarta, Indonesia.
Sebuah mobil sedan berwarna putih melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibukota yang tampak lenggang malam ini.
Loura—wanita itu tampak memandangi jalanan dengan ekspresi yang tidak terbaca. Angin berhembus melewati kaca mobil yang terbuka, membuat mata Loura terpejam menikmati udara dingin kota Jakarta.
Indonesia, ah. Negara dengan penuh kenangan di dalamnya, dimana dirinya dipertemukan dengan teman-teman terbaiknya, dan laki-laki tampan yang saat ini bersanding dengannya. Dia sangat merindukan negara ini. Tidak terasa, sudah enam tahun dirinya meninggalkan negara dengan seribu kenangan di dalamnya.
"Jangan dibuka lama-lama, sayang. Udara malam nggak baik," peringat Kendrick membuat Loura menoleh. "Iya-iya," balas Loura lantas menaikkan kembali kaca mobilnya.
Loura menghela nafasnya, "Kamu kangen nggak sama kota ini?" tanya Loura.
"Kangen. Aku terakhir pulang tahun lalu," ungkapnya. "Oh ya, sayang. Aku mau nemuin ayah dan mama, ikut ya?"
"Loh, ayah sama mama kamu di Indonesia? Aku kira di Spanyol juga."
Kendrick mengangguk, "Ya, ayah sama mama memang memilih untuk menetap di Indonesia. Lagian, ayah udah nggak megang perusahaan. Jadi sekarang udah nggak bolak-balik keluar negeri." Jawabnya.
"Oh ya..." Loura mengangguk mengerti, "Aku boleh ketemu mama Jasmine?"
"Kenapa enggak? Mama juga sering nanyain kamu." Ucap Kendrick.
"Oke! Sebelum ke mansion kamu, aku mau mampir beli sesuatu buat mama sama ayah kamu, ya?" Mata Loura tampak berbinar, tak sabar untuk segera bertemu dengan orang tua Kendrick.
"Iya, sayang."
***
Mobil sedan berwarna putih terlihat memasuki halaman Stephaneus Mansion. Bangunan mewah bernuansa Eropa dengan halaman yang terdapat banyak pepohonan hijau, serta air mancur di tengah halaman tersebut, menambah kesan sejuk dan indah.
Kendrick dan Loura tampak menuruni mobil tersebut. Loura—perempuan itu tampak berdecak kagum menatap mansion mewah itu. Tak lama kemudian, munculah seorang pria paruh baya dari dalam mansion.
"Son!" Frederick menghampiri Kendrick, lantas memeluk putranya itu. Tatapan beralih menatap kearah seorang perempuan yang terlihat tidak asing dimatanya, "Apa kamu pacar anak saya?" Tanya Frederick setelah melepas pelukannya.
Loura tersentak dan langsung mengangguk kikuk, "Y-ya om." cicitnya.
Frederick menatap penampilannya dari atas hingga bawah seolah menilai penampilannya. Menyadari hal tersebut, membuat wanita itu menelan ludahnya gugup.