[⚠️NO PLAGIARISM⚠️]
"𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙜𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙙𝙞𝙖. 𝙎𝙝𝙚'𝙨 𝙢𝙞𝙣𝙚."
•°•°•
Kendrick Brix Stephaneus─pemuda tampan yang memiliki seribu kesempurnaan. Jago dalam bertarung dan memimpin salah satu geng motor terbesar seantero Jakarta─Black Viper...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••
"Happy?"
"Happy banget!"
"Aku keasikan belanja sampai-sampai nggak sadar kalau belanjaan aku udah sebanyak ini!" Loura terkekeh melihat banyaknya belanjaan yang di belinya bersama Kendrick hari ini.
"Nggak papa, sayang. Kalo mau lebih dari ini pun nggak masalah!" ujar Kendrick membuat Loura terkekeh.
"Emang kamu nggak takut uangnya habis?"
Kendrick menaikkan satu alisnya, "Uang aku banyak. Buat biayain sampai tujuh turunan pun masih cukup," sombongnya.
"Yeuu! Iya deh si paling banyak uang!" cibir Loura.
"Hem, dan aku butuh kamu buat habisin uang aku!" seru laki-laki itu.
blush!
Loura memalingkan wajahnya ke arah lain, sebuah semburat merah menghiasi pipinya. Wanita itu tidak kuasa menahan senyumannya.
"Dih, saltingan!" goda Kendrick sambil mengacak-acak poni wanita itu.
"Ish. Jangan di acakin..." rengek Loura mengerucutkan bibirnya kesal.
Sebuah senyuman tipis terpatri di sudut bibir pria itu, "Dasar gemes." Ujar Kendrick mengecup pipi kanan Loura.
***
Dero menyerahkan sebuah tablet kearah Kendrick, "Silahkan pak, anda bisa mengecek pengeluaran keuangan perusahaan bulan ini." Ucap Dero-sekertaris Kendrick.
"Apa habis ini ada jadwal meeting?" tanya Kendrick, masih dengan wajahnya yang tanpa ekspresi.
"Iya pak, satu jam lagi meeting akan dilaksanakan."
Kendrick mengangguk singkat, "Setelah itu?"
"Tidak ada pak."
"Ya, kamu boleh kembali," ujar Kendrick membuat Dero mengangguk dan berbalik untuk keluar.
Tidak lama kemudian, suara ketukan pintu kembali terdengar.
Tok. Tok.
"Masuk."
Pintu terbuka menampilkan seorang wanita dengan pakaian yang tampak-sexy melangkah mendekati laki-laki itu, dengan membawa nampan berisi minuman ice coffee.
Perempuan dengan nama Lila itu melangkah dengan senyuman lebarnya.
"Permisi pak Kendrick, saya kemari untuk mengantarkan ice coffee pesanan anda!" Ujarnya masih dengan senyuman lebarnya. Tetapi, senyumannya sirna saat menyadari bahwa dirinya di cueki oleh pria itu.
Lila berdecak, "Pak Kendrick, ini ice coffee milik anda."
Hening...
Lila merasa kesal saat lagi-lagi dirinya di cueki oleh pria itu. Wanita itu tampak memikirkan cara yang tepat agar dirinya bisa di lirik oleh Kendrick. Tak lama kemudian, sebuah ide cemerlang muncul di otaknya.