27 | Who's A?

34.3K 1K 2
                                        

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

"Maaf..."

PLAKK!

Kendrick tertoleh akibat tamparan yang dilayangkan oleh gadisnya. Rasa sakit dan panas menjalar di pipi kirinya. Tidak, dirinya tidak marah sama sekali pada gadisnya. Karena pria itu sadar bahwa perlakuannya beberapa saat lalu itu memang kurang ajar.

"Lagi sayang! Lagi! Tampar aku lagi!"

Loura menggeleng dengan air mata bercucuran, ia menatap telapak tangannya yang baru saja menampar laki-laki itu dengan kerasnya. Demi apapun dia--reflek. Loura mendekat lalu memeluk pria itu dengan eratnya.

Loura menangis di dada bidang Kendrick, perempuan itu memeluk erat tubuh laki-laki itu. Tubuhnya gemetar hebat membuat hati Kendrick berdenyut nyeri. Menatap perempuannya menangis gemetar dan sialnya karena dirinya.

Emosi membuat dirinya kehilangan kendali dan berakhir menyakiti perempuan yang di cintainya.

"Maaf... Aku minta maaf..."

Loura mengangguk lantas mendongak menatap Kendrick, tangannya terulur menyentuh pipi kiri laki-laki itu, "P-pasti pipinya sakit, ya?" tanyanya lirih, mengelus pipi Kendrick yang sedikit memerah.

"Aku...aku tadi reflek nampar kamu..."

Kendrick terkekeh pelan, "It's okay sayang. Itu pantas buat aku. Karena tadi aku udah kurang ajar banget sama kamu, aku minta maaf..." ucapnya setengah berbisik.

Kendrick menangkup pipi Loura, tatapannya menatap netra hazel itu dengan perasaan bersalah. Tatapannya beralih turun kebawah--tepatnya pada bibir gadis itu yang terlihat berdarah dan membengkak.

Sial! Dia sangat merasa bersalah.

Laki-laki itu kembali memeluk tubuh ringkih perempuannya, "Maaf, pasti sakit ya bibir sama tangannya?" Bisiknya lirih. "A-aku udah nyakitin kamu. Aku minta maaf...,"

Loura menangkup pipi Kendrick, senyum tipis terpatri di sudut bibirnya. "Kamu udah minta maaf berapa kali, coba?" ujarnya sambil terkekeh pelan. "Aku tau kamu kebawa emosi tadi." Lanjutnya.

"A-aku c-cuma ketakutan karena aku baru ngeliat sisi kamu yang kaya gitu. Dan itu bikin aku-takut."

"Maaf! Maaf! Maaf!"

Mata Loura kembali memerah, lalu mengangguk, "Aku maafin kamu. T-tapi jangan di ulangi! Aku mohon..." kata nya memohon.

Kendrick mengangguk cepat.

"I promise."

***

--Malamnya.

Loura melangkah memasuki lift akan menuju ke unit apartemen Kendrick. Dia memang berniat untuk ke apartemen pria itu untuk menjelaskan kejadian pagi tadi. Ya, saat di gudang dirinya memang belum sempat menjelaskan.

Kendrick ; Possessive Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang