Istirahat telah terdengar, dan para anak-anak menghampiri orang tua mereka masing-masing. Dan si kembar tentu saja menghampiri Izal.
"Kakak!" Panggil Revinn dan Rylan berbarengan.
"Oh? Kalian sudah istirahat?" Ucap Izal basa basi.
Keduanya mengangguk membalas ucapan Izal. Lalu duduk di samping kanan dan kiri Izal.
"Hari ini belajar apa?" Tanya Izal. Lalu mengambil kotak bekal Revinn dan Rylan.
Revinn dan Rylan terkejut dengan apa yang diucapkan Izal. Pertanyaan itu, mengingatkan mereka berdua pada sosok yang dipanggil Daddy.
"Ha-hari ini kita disuruh gambar" jawab Rylan, suaranya tersendat karena merasa serak dan ingin menangis.
Izal menoleh pada Rylan, saat mata mereka berdua bertemu Izal kaget Rylan sudah berkaca-kaca.
Mengeluarkan tisu, dan mengusap air mata yang terjatuh. Berbalik menatap pada Revinn yang ternyata sama-sama sudah berlinang air mata.
"Kalian kenapa? Ada yang nakal di sana?" Tanya Izal, memeluk dan mengusap punggung mereka berdua.
"Ka-kangen Daddy" ucap Rylan. Membalas pelukan Izal dengan lebih erat, begitupun dengan Revinn.
Izal mengangguk mengerti, tapi tak membalas perkataan Revinn dan Rylan. Karena Izal pun bingung jawabnya gimana.
"Habis pulang sekolah mau kemana?" Tanya Izal mengalihkan pembicaraan.
Revinn dan Rylan mendongakkan kepalanya, lalu Rylan kembali menduselkan kepalanya pada Izal.
"Mau ke rumah kakak, boleh?" Ucap Revinn.
"Kenapa? Padahal rumah kakak kecil sama gak muat, gak kayak punya kalian" ucap Izal, mengucapkan kata yang pernah dilontarkan si kembar.
"Kakak! Itu gak kecil kok, muat juga buat kita" ucap Rylan menepuk paha Izal. Yang dibalas kekehan lucu.
"jangan tertawa!" Ucap Revinn sambil menutup wajah Izal. Menatap garang pada ibu-ibu yang memandang Izal. Rylan pun turut ikut menutupi wajah Izal.
Padahal meski ditatap oleh si kembar seperti itu pun para ibu-ibu tidak akan merasa takut. Sedangkan Izal tak menyadarinya dan mengira bahwa Revinn dan Rylan marah karena ditertawakan olehnya.
"Okey, okey" ucap Izal menghentikan tawanya. Lalu mengusap kepala si kembar sambil tersenyum manis.
"Jangan senyum!" Ucap si kembar berbarengan dengan wajah yang cemberut. Tetapi Izal tidak mendengarkan dan masih tetap tersenyum.
"Ayo, kita makan aja" usul Izal membuka kotak bekal, lalu memberikannya pada Revinn dan Rylan.
Revinn dan Rylan mulai makan dengan khidmat. Asik dengan makanannya, Revinn menyadari kalau Izal tidak ikut makan bersama.
"Kakak tidak makan?" Tanya Revinn, yang membuat Rylan berhenti makan juga.
"Kakak udah kok" ucap Izal akan tetapi Revinn dan Rylan tidak percaya akan hal itu. Sehingga keduanya dengan spontan menyodorkan sendok makanan pada Izal.
Revinn dan Rylan saling tatap, melayangkan tatapan tajam. Lalu menatap Izal.
"Kakak makan punya aku aja" ucap keduanya berbarengan. Saling tatap kembali dengan tajam.
"Punya aku aja" Revinn menyodorkan sendoknya lebih dekat pada Izal.
Aku" Rylan tak ingin kalah pun menyodorkan sendok makanan pada Izal juga.
"Kenapa malah kalian yang bertengkar?" Ucap Izal di tengah-tengah pertengkaran si kembar.
"kalian makan saja, kakak beneran udah makan" ucap Izal memberitahu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BabysitterBoy
RandomTertarik? Silahkan baca saja!!!! No BL!!!! No Romance!!! +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ "Kakak!! jangan pergi Kak" tangis seorang remaja. "apasih! pake nangis segala kek bocah aja" "Kakak! nanti kita sendirian" "udah mau lulus SMA gitu masa tak...