-YOU CAN'T RUN-

703 88 7
                                    

Saat itu ia basah kuyup dengan putranya yang terbebas dari air yang membasahi punggungnya dan menggigil meskipun udaranya lembap. Langit berwarna merah tua, awan-awan menutupinya dengan tebal. Angin menerpa rambut dan pakaiannya, menjatuhkan tempat sampah di sepanjang jalan. Badai hujan sepertinya akan jatuh sebentar lagi, sehingga dia bergegas pulang dari tempatnya bekerja dan tak lupa menjemput putranya dari tempat penginapan anak.

Takemichi akhirnya memasukkan kuncinya ke lubang kunci, tetapi berhenti sejenak untuk menoleh ke jalan di belakangnya. Sesuatu terasa aneh, dan dia tidak yakin apa itu. Satu-satunya benda yang tidak pada tempatnya (selain rintangan tempat sampah di jalan) adalah mobil asing yang diparkir di ujung blok. Flat kecil mereka jarang menerima pengunjung, tapi melihat bagaimana ada kendaraan mewah yang terparkir, mungkin pemilik tempat ini atau hanya orang acak.

Omega itu menggigil berlari masuk ke dalam dengan Reiji, Sang putra yang menatap dari balik gendongan depan. Takemichi tersenyum padanya, "Ayo kita mandi!"

Mandi air panas yang menyenangkan terdengar sempurna setelah perjalanan pulang yang ditempuhnya. Dia akan menggoreng ayam untuk makan malam setelah mendapatkan uang lebih hari ini. Tak lupa menyisihkan uang untuk membeli susu putranya, besok.

Meletakkan Reiji di atas tatami setelah membersihkan sisa tetesan di wajah tampannya, Takemichi juga bergerak mulus dari ruang tengah ke dapur dan juga membuka saluran air di dalam kamar mandi. "Tunggu sampai Mama selesai masak ya."

Takemichi dengan gembira berbicara dengan putranya yang masih tidak mengerti. Reiji tampaknya baik-baik saja dengan itu, duduk tenang dengan mata biru yang mengerjap indah.

Omega kembali bekerja di belakang.

"Ma ma!" Saat Takemichi sedang memotong sayuran, dia mendengar suara Reiji yang terbata-bata. Omega menoleh dari arah dapur ketika melihat si pirang tampan ciliknya menunjuk pada televisi.

"Oh-benar, sudah waktunya tayangan favoritmu!" Omega itu berlari kearah Reiji dengan gemas, mencium pipinya.

Dia menyalakan televisi dan saluran anak-anak di sore hari mulai ditayangkan. Reiji menatap dengan gembira, pupil dari biru matanya melebar. Melihat putranya sudah tenang, Takemichi kembali berjalan kearah dapur.

Dua puluh menit kemudian dia selesai, air hangat di dalam jacuzzi pun telah penuh. Dia berjalan kearah Reiji lalu membawa putranya ikut serta untuk mandi busa mereka.

Mereka mandi dengan menyenangkan. Terutama Reiji yang suka dengan busa-busa berterbangan itu. Keduanya menghabiskan waktu lebih dari dua puluh menit, lalu pergi setelah membasuh diri. Dia berpakaian dengan cepat untuk dirinya sendiri, serta mendandani Reiji dengan pakaian musim dingin yang nyaman baru kemudian mereka menuju ke dapur, Takemichi menyadari betapa laparnya dia saat perutnya berbunyi keras.

Begitu dia melewati pintu, darahnya menjadi dingin. Ada seorang pria duduk di meja makannya.

Takemichi berhenti di tengah pintu, kakinya tanpa sadar mundur untuk kabur namun terhenyak saat tiga orang Alpha yang dia kenal menghalangi jalur pelariannya. Omega bisa merasakan benda tumpul yang bersarung, yang kemungkinan katana di todongkan pada bahunya serta dua pistol lain pada masing-masing bahu.

Sehingga mau tidak mau, Takemichi berhenti di tempat. Pegangan di Reiji lebih erat dari biasanya.

Pria yang duduk di meja makannya mendengus kejam, mengetuk-ngetuk jarinya dengan bosan. Di sisi tangan ada sebuah senjata yang sepertinya sengaja di letakkan disana diantara makanan hangat yang Takemichi tata rapi agar Takemichi melihat, serta terintimidasi.

Takemichi menelan gugup.

"Kau tampaknya tidak senang bertemu denganku, sayang."

Pria itu berkata dengan manis, dengan seringai di bibirnya. Dia berbicara dengan santai, dengan seringai kejam di wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU CAN'T RUN [MAITAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang